Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
CORONAVIRUS disease (covid-19) mulai berimbas pada pendanaan pengelolaan kebun binatang (KB). Berdasarkan survei internal terhadap 60 anggota Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), 90% pengelola hanya bisa memberikan pakan kepada satwa selama satu bulan.
Humas dan Promosi PKBSI Sulhan Syafi ’i menguraikan dengan kondisi penutupan tempat wisata akibat virus korona, hampir seluruh manajemen kebun binatang terpaksa menghadapi krisis tersebut.
“Pengelola kebun binatang menyesuaikan manajemen pakan satwa, dari substitusi, pengurangan porsi, hingga pendekatan manajemen pakan lainnya. Tentu tetap berdasarkan pada etika hewan ataupun kesehatan dan kesejahteraan satwa,” ujar Sulhan di Jakarta, kemarin.
Hasil survei menyebutkan kebun binatang yang mampu bertahan menyediakan pakan selama jangka waktu satu hingga tiga bulan hanya sebanyak 5,26%, lalu kebun binatang yang mampu menyediakan pakan lebih dari tiga bulan berkisar 2,63%.
Dari komponen biaya operasional sebuah kebun binatang, biaya pakan menduduki peringkat kedua setelah biaya tenaga kerja. Komponen di urutan ketiga yang tidak kalah penting ialah menyangkut obat-obatan.
Selama ini kegiatan PKBSI beserta 60 pengelola memiliki kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Kegiatan seluruh KB mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 22 ribu orang.
“Ada 50 juta pengunjung kebun binatang dalam setahun. Artinya, manfaat ekonomi di bidang transportasi, hotel, restoran, suvenir, sangat dirasa kan oleh banyak orang,” terang Sulhan.
Secara terpisah, pengelola Taman Margasatwa Ragunan memastikan kebutuhan pakan untuk ribuan satwa aman selama
ditutupnya tempat wisata tersebut. Kepala Satuan Pelaksana Promosi Taman Margasatwa Ragunan Ketut Widarsana menerangkan terjaminnya kebutuhan pakan lantaran dikelola Pemprov DKI Jakarta.
“Sampai saat ini aman-aman saja karena kebutuhan pakan untuk satwa di-support anggaran Pemprov DKI selama setahun,” ujar Ketut kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. (Ins/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved