Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENASIHAT Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdurrahman Suhaimi meminta agar pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta ditunda sampai wabah Covid-19 mereda dan situasi aman.
Sebabnya, seharusnya DPRD DKI dalam kondisi wabah virus korona atau Covid-19 seperti sekarang ini mengupayakan membantu kosntituen agar mendapat pelayanan yang baik.
"Ya menurut saya tidak etis saja di saat seperti ini masih memikirkan pemilihan wagub. Padahal masyarakat saat ini membutuhkan kerja kita membantu mereka menghadapi wabah," kata Suhaimi saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (26/3).
Suhaimi yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu mengatakan posisi wagub saat ini tidak terlampau urgent untuk segera diisi. Sebab, Pemprov DKI Jakarta masih fokus pada penanganan wabah Covid-19.
Di sisi lain, ia menyebut alasan kursi wagub yang kosong terlalu lama bukanlah alasan yang genting.
Suhaimi juga menjelaskan batas waktu pengisian wagub masih lama yakni Maret 2021. Batas waktu itu berdasarkan perhitungan 18 bulan ditarik mundur dari habisnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober 2022 mendatang sesuai UU No 10 tahun 2016.
Jika sampai Maret 2021 tidak ada wagub terpilih, Anies harus memimpin Jakarta sampai selesai periode jabatannya seorang diri.
"Selama ini kosong kan mereka ngapain saja? Kan kita dari dulu sudah dorong-dorong dari dulu tapi nggak jalan. Sekarang malah mau diburu-buru. Lagi pula batas waktunya masih lama. Kecuali bulan depan sudah harus diisi, nah tidak apa buru-buru," tukasnya.
Sebelumnya, PKS telah mengakukan dua nama cawagub sejak Februari 2019 yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun, melalui lobi politik dua nama itu ditarik mundur dan masing-masing PKS dan Partai Gerindra mengajukan satu nama yakni Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria.
Sementara itu awalnya pemilihan cawagub dijadwalkan pada 23 Maret. Namun, dengan merebaknya korona, pemilihan ditunda menjadi pada 6 April.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved