Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Mulai besok, Senin (23/3) dilakukan penyesuaian operasi angkutan umum massal di seluruh Jabodetabek. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti mengatakan operasional angkutan umum massal tetap berjalan, tapi dikurangi frekuensi dan rute dengan tujuan untuk mengurangi pergerakan orang di wilayah tersebut.
“Langkah ini diambil sejalan dengan kebijakan untuk lebih memperketat mobilitas masyarakat di Jakarta dan daerah sekitarnya untuk mengurangi risiko penularan virus covid-19,” ujar Polana dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (22/3).
Sehubungan dengan hal itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk benar-benar mengurangi mobilitas dengan mengutamakan beraktivitas di rumah.
Lebih lanjut, Polana menyebut jika masyarakat masih terpaksa melakukan mobilitas menggunakan angkutan umum massal, diminta untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola operasi yang mulai dilakukan besok.
“Selain penyesuaian operasional, angkutan umum massal di Jabodetabek tetap akan menjalankan mekanisme social distancing, sehingga volume penumpang dalam setiap operasional akan berkurang,” kata Polana.
Untuk MRT Jakarta misalnya, mulai akan beroperasi mulai pukul 06.00-20.00 WIB. Jarak antarkereta (headway) tiap 5 (lima) menit untuk jam sibuk (pukul 07.00–09.00 WIB dan 17.00–19.00 WIB). Headway tiap 10 menit untuk jam non sibuk (09.00-17.00 WIB dan 19.00–20.00 WIB).
Baca juga: Tanggap Darurat Covid-19, Transportasi Umum Juga Dibatasi
MRT Jakarta, kata Polana, juga akan melakukan pengetatan penerapan personal hygiene dan social distancing dan pengelolaan antrean penumpang yang baik. Selain itu, dilakukan pembatasan jumlah penumpang 60 orang per kereta (gerbong) atau 360 orang per satu rangkaian kereta.
Untuk operasional LRT Jakarta akan dimulai pukul 06.00–20.00 WIB dengan headway 10 menit. Pembatasan penumpang juga akan dilakukan per kereta untuk 30 orang dan 60 orang per rangkaian
TransJakarta juga melakukan penyesuaian jadwal. Jam operasional TransJakarta mulai pukul 06.00-20.00 WIB dengan hanya melayani rute BRT. Untuk pembatasan jumlah pelanggan terdiri dari 60 orang untuk bus gandeng dan 30 orang untuk bus besar.
TransJakarta juga meminta kepada penumpang untuk selalu menjaga jarak antarpelanggan minimal 1 lencang tangan. Lebih lanjut TransJakarta kembali menekankan jika lebih baik berderet di ruang terbuka daripada berdesakan di dalam halte dan bus.
Khusus layanan Mikrotrans, Non BRT (Non Koridor), RoyalTrans, AMARI dan rusun akan dihentikan mulai Senin (23/3).
Demikian untuk operasional KRL Commuter Line yang akan mengalami penyesuaian sebagai berikut :
1. Jam operasional seluruh lintas/rute KRL adalah mulai pukul 06.00–20.00 WIB, mengoperasikan 713 perjalanan KRL;
2. Jarak antarkereta/headway:
a. Lintas Bogor/Depok–Jakarta Kota PP: Headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit.
b. Lintas Bogor/Depok/Nambo–Angke/Jatinegara PP: Headway pada pagi dan sore hari 10-15 menit.
c. Untuk lintas lain, yaitu Bekasi – Jakarta Kota PP; Maja/Parungpanjang/Serpong -Tanah Abang PP; Tangerang-Duri PP dan Tanjungpriok-Jakarta Kota PP: Headway pada pagi dan sore hari 15-30 menit.
d. Untuk relasi Rangkasbitung-Tanahabang dan Cikarang-Jakarta Kota sesuai jadwal eksisting dengan jam operasional pukul 06.00-20.00 WIB. (OL-14)
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq (Imam-Ririn) mendorong integrasi Light Rail Transit (LRT) Jakarta hingga ke pusat Kota Depok.
Dengan harga yang murah, tentunya masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Sejumlah tahap pembangunan LRT yang dianggapnya sebagai sebuah kekeliruan.
Pengalihan arus mulai dilakukan sejak 3 Februari hingga 19 Februari 2019.
Saat ini, kata dia, tahapan masih dalam fase penyatuan instansi moda terkait.
Bagi penonton yang akan menyaksikan pertandingan Indonesia vs Arab Saudi secara langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), ada berbagai rute transportasi umum yang bisa jadi pilihan.
Layanan Transportasi Umum yang Tersedia di Area Ganjil Genap.
Sejak hari pertama kebijakan ganjil genap diberlakukan, tren pertumbuhan penumpang menunjukkan peningkatan secara bertahap mencapai 12%.
Melalui Jak Lingko, bus rapid transit (BRT) terintegrasi dengan moda raya terpadu (MRT) dan lintas raya terpadu (LRT).
Separator yang dianggarkan adalah pembatas berbahan dasar beton dengan tinggi setengah meter dan tebalnya mencapai 30 centimeter.
Kendaraan mewah Lexus bernomor B 1 UNO menerobos jalur Transjakarta dengan dikawal aparat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved