Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PENGACARA warga Kalijodo Razman Arif Nasution menilai kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti ke Kalijodo, Kamis (18/2) hanya untuk popularitas belaka.
Menurut dia, kedatangan Krishna bersama anak buahnya yang bersenjata itu tidak ada SOP dari Polda Metro Jaya.
"Maka saya katakan, kalau dapat dibuktikan beliau (Krishna) di luar SOP-nya, maka akan saya laporkan ke Propam ! Kalau saya anggap ada pelanggaran, ada yang dilakukan dia melakukan penyelewengan kekuasaan, dalam hal ini pejabat aparatur kepolisian, saya juga akan laporkan ke polri. Di luar disiplin, itu adalah penyalahgunaan kewenangan," ujar Razman, Sabtu (20/2).
Razman mengatakan aksi Krishna sebagai bentuk intimidasi kepada masyarakat dan bentuk balas dendam.
"Nah, persoalan masa lalu, saudara Daeng Azis dengan Saudara Krishna Mukti beberapa tahun yang lalu ketika menjadi Kapolsek jangan dibawa-bawa ke sini. Tidak ada hubungannya,"ucap Razman.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Abdul Azis atau yang biasa dipanggil masyarakat Kalijodo dengan Daeng Azis pernah menodongkan pistol ke kepala Krishna. Ketika itu Krishna masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan.
Namun, Krishna mencatat di buku yang berjudul Geger Kalijodo, bahwa yang menodongkan pistol ke kepalanya bernama Bedul.
Untuk Operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar Polda Metro Jaya dengan ribuan personilnya, Razman tak mempersalahkannya. Ia mengaku menghargai kedatangan TNI dan Polri.
"Hanya saya akan melihat penggeldahan di dalam seperti apa barang-barang yang dibawa dan bagaimana status kelanjutan dari warga yang mengonsumsi itu, serta dibuktikan urinenya benar positif atau tidak. Kedua terhadap keberadaan Daeng Aziz, katakan berkali-kali. Beliau itu bukan koordinator, bukan orang yang mengarahkan kelompok-kelompok itu ,"ujarnya
Menurut dia, kalaupun ada yang ditemukan di Kafe Intan milik Daeng Aziz itu, ia pun mengaku sudah sering diskusi mengenai hal itu. "Ditemukan sesuatu, bukan berarti ada hubungannya dengan Daeng Azis. Ya silakan cari, kalau memang di situ ada sajam seperti apa. Saya akan dalami, jika memang ada pelanggaran-pelanggaran akan kita foto. Kita berikan ke aparat penegak hukum atau Komnas HAM. Kita akan lihat apakah ini sesuai dengan SOP atau tidak," tutup Razman. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved