Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Satpol PP Razia Pelajar Gentayangan

MI
19/3/2020 02:30
Satpol PP Razia Pelajar Gentayangan
Satpol PP(ANTARA)

SATUAN Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta akan merazia pelajar yang berkeliaran di luar rumah sehubungan dengan libur sekolah terkait dengan upaya pencegahan penularan virus korona baru (covid-19).

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin menyebut razia bukan dimaksudkan untuk menjaring, melainkan demi mengedukasi pelajar agar menggunakan waktu dengan benar-benar belajar di rumah. Saat ini banyak pelajar malah bergentayangan ke tempat-tempat ramai.

“Kita bukan menjaring dalam artian mereka kita tahan. Sesuai arahan Pak Gubernur (Anies Baswedan) mengenai libur anak-anak sekolah, tujuannya mereka belajar di rumah, bukan liburan atau menggunakan waktunya bermain di luar,” papar Arifin saat dikonfirmasi, kemarin.

Pemantauan di lapangan, sejak diliburkan Senin (16/3), banyak pelajar justru berkeliaran dan bermain gim di warnet, ­nongkrong di warung-warung, dan tempat-tempat ruang terbuka hijau.

Ruang terbuka hijau seperti taman dan ruang publik terpadu ramah anak telah dinyatakan tertutup oleh Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan ­Pengendalian Penduduk selama dua pekan hingga 29 Maret.

Mantan Wali Kota Jaksel itu mengaku telah menginstruksikan seluruh Satpol PP di wilayah supaya menggelar operasi. Mereka yang terjaring diminta kembali ke rumah, memanfaatkan waktu di rumah, belajar dan beraktivitas di rumah.

Arifin menegaskan pengawasan harus dilakukan karena anak-anak rentan tertular dan menjadi pembawa virus ke orang-orang dewasa dan lansia.

Pemprov DKI ataupun seluruh daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor memutuskan meliburkan sekolah selama dua pekan hingga 28 Maret 2020. Upaya itu dilakukan guna memutus mata rantai penularan virus korona pada anak-anak. Pelajar diimbau belajar dari rumah dengan tetap dibimbing guru-guru sekolah melalui pembelajaran daring.


Edukasi orangtua

Tidak hanya pelajar, Satpol PP DKI juga terjun langsung ke permukiman warga untuk mengedukasi orangtua.

“Kita juga turunkan patroli mobil/motor masuk ke lingkungan permukiman warga, mengedukasi warga, untuk menghindari kegiatan-kegiatan di luar rumah,” lanjutnya.

Untuk menjalankan kegiatan itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat RT, RW, dan kelurahan. Pengawasan akan dilakukan sampai 29 Maret atau sehari sebelum pelajar kembali ke sekolah. Arifin juga mengimbau para orangtua dan tokoh masyarakat agar memiliki kesadaran dan ikut berperan dalam pengawasan anak-anak di tengah masa tanggap covid-19.

Sebelumnya, untuk mencegah pelajar terpapar korona, Pemprov DKI memutuskan menutup sekolah selama dua pekan hingga 28 Maret mendatang. Pelajar diimbau belajar dari rumah dengan tetap dibimbing guru-guru sekolah melalui pembelajaran daring.

Pemandangan serupa terlihat di Kota Depok. Banyak pelajar berkeliaran di tempat permainan bahkan ke pasar tradisional.  

Di Pasar Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, banyak siswa ikut berbelanja dengan orangtuanya.

Nyonya Friska, salah satu pebelanja, mengatakan dia dan anaknya tidak khawatir terhadap sebaran virus korona. “Saya keluar rumah tidak memakai masker dan sarung tangan yang dianjurkan. Terpenting kan waspada. Kalau sudah saatnya, mati juga kok,” tukasnya. (Put/KG/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya