Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEPALA Bidang Penyelenggaraan dan Penataan Ruang Dinas Penataan Kota DKI Jakarta, Gentur Wisnubaroto menceritakan sedikit asal mula munculnya kawasan Kalijodo. Ia bilang, Kalijodo sudah ada sejak akhir abad ke-18.
"Kalijodo itu mulai ada akhir abad 18 ketika banyak saudagar Cina datang ke Indonesia," kata Gentur di Kantor Dinas Penataan Kota, Jalan Jati Baru, Jakarta Pusat, Jumat (19/2).
Kemudian orang Tiongkok dan Indonesia saat itu berakulturasi dan muncul perkampungan di wilayah tersebut. "Berakulturasi terus kawin dan membuat perkampungan muncul di situ muncul," jelasnya.
Mantan Kasudin Tata Ruang Jakarta Selatan itu menjelaskan, bangunan warga di Kalijodo memang sudah menyalahi aturan. Wilayah itu seharusnya digunakan untuk Ruang Terbuka Hijau.
Penertiban kawasan Kalijodo, kata Gentur, seharusnya sudah dilakukan sekitar tahun 1965-an. "Sudah direncanakan awal tahun '65 atau sekitar 70an lah, Kalijodo itu antara banjir kanal barat dan Kali Krundeng yang memang (seharusnya) jalur hijau," katanya.
Jika dicermati dari cerita tersebut, penertiban Kalijodo bisa dikatakan sangat terlambat. Gentur menduga, pengawasan pemerintaj daerah terhadap lahan RTH sebelumnya lemah. "Mungkin memang pengendaliannya lemah," ujarnya. (OL-1)
Tapi ia juga membantah kalau penertiban Kalijodo diawali oleh kecelakaan mobil Fortuner. Pengendara Fortuner mabuk setelah pulang dari Kalijodo.
Penertiban Kalijodo di masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah direncanakan sejak tahun lalu. Namun, normalisasi Waduk Pluit lebij didahulukan. Penertiban Kalijodo dipercepat sebab lebih banyak mudaratnya.
"Enggak lah, memang momennya pas saja. Kan Pak Gubernur sudah jelaskan," pungkasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved