Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEKRETARIS Jenderal Asosiasi Pemerintah Daerah Asia Pasifik atau United Cities and Local Government Asia Pasicif (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi menyampaikan Pemprov DKI Jakarta harus melibatkan masyarakat dalam mengendalikan laju perubahan iklim.
Sebab, pemda hanya berwenang membuat kebijakan dan penegakkan aturan. Namun, peran vital sesungguhnya ada pada masyarakat.
"Misalnya masalah air dan sampah itu pengguna sesungguhnya adalah masyarakat. Perilaku masyarakat yang harus ditingkatkan," ujar Bernadia usai menghadiri perilisan kerja sama Uni Eropa-UCLG ASPAC dalam rangka meningkatkan ketahanan iklim di Balai Kota, Rabu (29/1).
Sementara itu, di sisi lain, pemerintah juga perlu membuat kebijakan yang berarah kepada pengendalian iklim sesegera mungkin.
Baca juga: UE-RI Luncurkan Proyek Ketahanan Iklim
Kerja sama yang dilakukan dengan pertukaran teknologi dan pengetahuan serta jaringan diharapkan berimplikasi kepada dibentuknya kebijakan yang lebih konkret seperti pos-pos anggaran pengendalian perubahan iklim oleh pemda.
"Di mana nanti pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggarannya juga, bagaimana mengurangi risiko-risiko bencana, terutama banjir, kemudian juga ada isu gunung berapi, bencana alam lainnya," ungkapnya.
Kebijakan-kebijakan katahanan pengendalian iklim ini juga harus diselaraskan dengan kebijakan antisipasi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim seperti banjir, kekeringan hingga wabah epidemi.
"Salah satu yang baru adalah isu wabah penyakit. Wabah penyakit baru salah satunya akibat perubahan iklim ini harus diantisipasi. Saya pikir sekarang kepala daerah kalau ditanya soal virus korona pun belum tentu paham. Maka dari itu kita harus diskusikan ini bersama-sama," pungkasnya.(OL-5)
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Pencairan gletser akibat perubahan iklim terbukti dapat memicu letusan gunung berapi yang lebih sering dan eksplosif di seluruh dunia.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved