BP BUMD DKI Akui Kecolongan Soal Donny Saragih

SEKRETARIS Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Riyadi, mengakui pihaknya kecolongan soal status Donny Andy S Saragih karena sempat diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). PihaknyaI baru mengetahui status Donny sebagai terpidana kasus pemerasan setelah Donny diangkat menjadi pemimpin PT Transjakarta, BUMD DKI.

"Ya begitulah (kecolongan-Red), berarti apa yang dia sampaikan enggak sama dengan kenyataan. Kan waktu saya panggil, 'Ini sudah clear kan? Sudah selesai? Enggak ada masalah?' (Dia bilang), 'Enggak ada masalah.' Ya sudah," ujar Riyadi, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/1).

Riyadi menjelaskan, Donny dipilih sebagai Dirut PT Transjakarta karena telah dinyatakan lulus uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar tahun 2018.

Nama Donny kemudian dimasukkan ke dalam talent pool untuk menjadi direksi BUMD.

Saat Agung Wicaksono mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai dirut PT Transjakarta pada Desember 2019, Donny diajukan sebagai penggantinya.

BP BUMD DKI mengajukan nama Donny dinyatakan lulus uji kompetensi sebagai pengganti Agung kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Donny kemudian diangkat menjadi Dirut PT Transjakarta dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) PT Transjakarta pada 24 Januari 2020.

"Gubernur setuju, ya proses. Prosesnya apa? Di-RUPS-kan pengesahannya," kata Riyadi.

Karena masalahnya terungkap, maka Donny Saragih mengaku mengundurkan diri saja sebelum dicopot sebagai Dirut Transjakarta.

Sebelum diangkat menjadi dirut PT Transjakarta, Donny harus mengisi formulir pernyataan, salah satunya soal "cakap melakukan perbuatan hukum" yang berarti tidak pernah dihukum.

Donny menyatakan, dirinya tidak pernah dihukum. Pemprov DKI pun memercayai pernyataan Donny.(OL-13)