Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DIREKTUR Utama PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengumumkan jembatan layang yang akan terintegrasi dua moda transportasi yakni Halte Trans-Jakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN di simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menelan biaya hingga Rp30 miliar.
"Mengenai biaya, itu menelan biaya Rp30 miliar yang kita targetkan rampung pada Agustus 2020," kata Agung saat ditemui dalam pencanangan grondbreaking atau peletakan batu pertama di Stasiun MRT ASEAN, Rabu (22/1).
"Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan maka di bulan itu juga kita merdeka dari situasi yang tidak terintegrasi," lanjutnya.
Baca juga: Anies Groundbreaking Jembatan Layang CWS-ASEAN
Dana itu, menurutnya, hanya akan hanya digunakan untuk fase pertama pembangunan. Sedangkan pekerjaannya ini total dilakukan dua fase yang memakan biaya Rp55 miliar.
"Kita upayakan semaksimal mungkin, anggaran kita siapkan untuk tahun ini juga. Tapi kalau penyelesaiannya tergantung dari fase satu ini kita upayakan di Desember tahun 2020 selesai," kata Agung.
Ia pun mengatakan, proyek pembangunan ini pun bukan hanya penghubung antarorang yang akan berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi lainnya melainkan memberikan kenyamanan pengguna transportasi publik, baik lansia, anak-anak maupun disabilitas.
"Sekarang kita lihat pakai tangga kalau mau ke halte tersebut, nantinya akan ada eskalator sehingga memudahkan kita semua," tandas Agung.
Tidak hanya itu, konsep ini juga menyediakan tersedia area komersial (resto, coffe shop, dan lainnya), toilet, musala, akses difabel berupa lift, dan akses escalator untuk umum.
Kemudian nantinya, ada beberapa tempat yang berperan sebagai pendapatan nontiket bagi Trans-Jakarta.
"Karena kita tahu juga ke depannya transportasi publik selain mendapat pendapatan dari tiket, dukungan pemerintah melalui PSO, tapi kita mendorong pendapatan nontiket dihasilkan dari tempat ini tentunya dengan bekerja sama dengan MRT selaku pengelola kawasan TOD di Blok M," pungkasnya. (OL-1)
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
“Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute, khususnya untuk mendukung mobilitas warga dalam perayaan malam puncak HUT Jakarta,”
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bergerak merancang sistem transportasi modern dengan menyiapkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di kawasan Surabaya.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved