Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ramai-Ramai Jualan Ginjal di Internet

Budi Ernanto
10/2/2016 16:40
Ramai-Ramai Jualan Ginjal di Internet
()
SEJUMLAH situs menjadi tempat beberapa orang untuk menawarkan satu ginjalnya demi memperoleh uang.
Dalam blog Bogor Kidney Care Forum Indonesia, misalnya, beberapa pengguna internet menawarkan diri untuk jadi pendonor asalkan dibayar.

Salah satunya yang mengaku bernama Eko, yang menyatakan rela menerima imbalan yang bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Ia, pun mencantumkan usia dan nomor ponsel yang bisa dihubungi. "Saya sehat dan masalah imbalan yang penting ikhlas," katanya.

Mereka yang mau menjual ginjalnya kebanyakan beralasan serupa seperti Eko. Bahkan sebagai jaminan ginjalnya bisa didonorkan, mereka menyatakan diri tidak pernah mengonsumsi alkohol. Kemudian agar lebih pasti, mereka juga menyebutkan jenis golongan darah.

Terkait itu, menurut Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri Kombes Umat Fana, mereka yang menawarkan ginjalnya untuk dibeli akan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) jika ada yang menyalurkan dan mengambil keuntungan.

Namun, tidak ada pelanggaran hukum jika pendonor dan yang menerima ginjal bertemu tanpa perantara. "Mereka yang taeatkan ginjalnya itu sebagai korban. Masalahnya apakah ada jual beli? Kita tahu dari mana ada jual beli?" kata Umar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/2).

Sejauh ini, terkait kasus bisnis ginjal yang ditangani Umar dan jajarannya, belum diketahui apakah ada korban yang didapat tersangka secara daring. Jumlah korban sampai saat ini yang didata penyidik sudah berjumlah 30 orang. Setengah dari jumlah itu adalah yang direkrut tiga tersangka yang sudah ditangkap bulan lalu.

Tiga tersangka itu, ialah Kwok Herry Susanto, Yana Priatna, dan Dedi Supriadi. Mereka mengaku tidak mengenal 15 korban yang baru didapat penyidik setelah mendapat informasi dari RSCM Kencana. Sehingga, diduga kuat ada sindikat lain yang juga menjalan kan bisnis ginjal.

"Sekarang penyidik masih dalami keterangan para korban baru itu. Dari mana asal mereka, bagaimana mereka bisa menjual ginjalnya, berapa yang didapat, dan apakah tahu siapa yang merekrut. Nanti, bisa ketahuan siapa lagi sindikat lainnya," kata Umar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Aries
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik