Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Gerindra Ungkap Borok PSI: Jangan-Jangan tak Punya Konstituen!

Putri Anisa Yuliani
29/12/2019 19:32
Gerindra Ungkap Borok PSI: Jangan-Jangan tak Punya Konstituen!
Ilustrasi: Sejumlah Anggota DPRD DKI Jakarta menemui Gubernur Ganjar Pranowo, Jumat (22/11) petang.(MI/Haryanto Mega )

WAKIL Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta S Andyka menduga Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak memiliki basis konsitituen yang kuat sehingga tidak ada yang mau menghadiri acara reses yang dilakoni wakil rakyat dari partai debutan itu.

"Reses itu berdasarkan proposal. Mereka ajukan sekian titik lalu mereka bersurat ke RT/RW setempat untuk disosialisasikan pada warga dan melihat responnya. Nah, jangan-jangan PSI ini tidak ada konstituennya makanya resesnya tidak tepat," ungkap Andyka saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (29/12).

Politisi yang duduk di Komisi C bidang Keuangan itu menduga langkah PSI yang tidak menuntaskan kegiatan reses karena beralasan agenda kerja DPRD yang padat tidak masuk akal.

Ia mencontohkan dirinya yang tergabung di dua alat kelengkapan dewan yakni Badan Legislasi (Baleg) serta Badan Anggaran (Banggar) serta masuk ke Komisi C masih mampu menuntakan kegiatan reses pada November lalu.

"Kan tidak semua anggota PSI itu Banggar. Di Banggar hanya dua orang. Kita harus pandai siasati waktu. Misalnya rapat Banggar dan Komisi mulainya siang ya pagi 3 jam kita reses. Rapat juga kan tidak setiap hari. Itu caranya," ungkapnya.

Ia pun menilai ketentuan 16 titik yang harus dihadiri oleh satu anggota dewan tiap reses justru masih kurang. Anggota DPRD DKI Jakarta umumnya bisa memetakan titik reses berdasarkan titik daerah pemilihan yang didatangi saat kampanye.

"Saat kampanye saya datangi 78 RW di Cilincing dan Koja. Belum lagi kalau ada RW yang padat, mau tidak mau kita datang sampai dua kali. Jadi sebetulnya kalau PSI niat, 16 titik itu kurang," tegasnya.

PSI pun seharusnya bertanya kembali kepada diri sendiri apakah sudah baik dalam menjalankan amanahnya jika tidak tuntas dalam masa reses.

"Jangan merasa mengembalikan dana reses yang tidak terpakai itu seolah pahlawan. Justru dibalik, kalau tidak bertemu warga yang sudah mengharap itu bagaimana. Tanggung jawab sebagai anggota Dewan di mana. Karena warga itu berharap banget lho ketika ada masa reses," tukasnya.

Sebelumnya, Fraksi PSI mengembalikan sisa dana reses yang tidak terpakai ke kas daerah. Adanya sisa dana reses disebut karena jumlah titik kegiatan reses yang dilakukan tidak tuntas. Seharusnya seluruh anggota PSI hadir ke 128 titik reses. Tetapi hanya 107 titik yang mampu diadakan sehingga ada dana yang tidak terpakai yakni Rp752 juta. (Put/A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik