Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH masyarakat memadati kompleks Taman Ismail Marzuki untuk menyaksikan fenomena alam gerhana matahari parsial yang terjadi di Jakarta.
Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium dan Observatorium Jakarta, Eko Wahyu Wibowo, mengatakan pengunjung yang datang sudah lebih dari 3.000 orang.
Pihak Planetarium menyediakan fasilitas penunjang bagi pengunjung yang ingin menikmati gerhana matahari tersebut.
"Kita fasilitasi masyarakat untuk menikmati ini, kita kasih kacamata untuk melihat proses gerhananya. Teleskop kita sediakan 10," kata Eko saat ditemui di lokasi, Kamis (26/12).
Baca juga: Pemkab Kubu Raya Kalbar Laksanakan Salat Gerhana
Sementara itu, pihaknya menyediakan 5.800 kacamata yang terbuat dari kertas dilengkapi dengan filter ND 5.
"(Kacamata) ini punya kemampuan meredupkan cahaya matahari sampai 100 ribu kali," terang Eko.
Pihaknya mengimbau pengunjung untuk menggunakan kacamata atau teleskop yang telah disediakan untuk menikmati proses terjadinya fenomena alam tersebut.
"Jangan melihat dengan mata langsung karena itu dapat merusak penglihatan kita," papar Eko.
Pantauan Media Indonesia di lokasi, langit Jakarta cenderung berawan. Namun masyarakat masih dapat mengamati gerhana matahari parsial. Proses gerhana matahari parsial di Jakarta sudah dimulai sejak pukul 10.42 WIB. Puncaknya terjadi pada pukul 12.36 WIB dengan cakupan 72,1% dan berakhir pada pukul 14.23 WIB.(OL-5)
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Strawberry Moon mungkin salah satu fenomena bulan yang paling populer, tapi tahukah kamu bahwa ada banyak fenomena bulan lainnya selain Strawberry Moon yang terjadi sepanjang tahun
Menurut BMKG, fenomena halo tidak berkaitan dengan pertanda bencana atau gejala cuaca ekstrem, melainkan peristiwa alamiah yang bisa terjadi kapan saja.
Revolusi Bumi pengaruhi musim, cuaca, dan panjang hari! Temukan dampak nyata pada aktivitas harianmu di sini.
Fenomena langka Gerhana Bulan Total diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 Maret 2025, yang bertepatan dengan 14 Ramadan 1446 H.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sering kali datang tanpa peringatan, mengguncang permukaan bumi dan meninggalkan jejak kerusakan yang tak jarang memakan korban jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved