Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KERANGKA menara Based Transmitter Station (BTS) milik Radio Republik Indonesia (RRI) yang ambruk telah menghalangi akses lalu lalang warga di Jalan Antene VII, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ketua RT 08, Hafid Kesumawardhana, mengatakan RRI akan menunjuk vendor untuk melakukan proses evakuasi.
"Setelah ada diskusi dengan pihak yang berwenang akhirnya dari RRI akan menujuk vendor yang akan motong (kerangka menara)" kata Hafid saat ditemui di lokasi, Senin (23/12).
Dari pembicaraan semalam, lanjut Hafid, pihak vendor menyanggupi akan menyelesaikan pemotongan kerangka menara selama satu minggu. Keputusan tersebut diambil karena memperhitungkan berbagai faktor.
"Akan hati-hati sekali, kita nggak bisa sembarangan. Ini menyangkut listrik, menyangkut rumah-rumah warga, menyangkut pemukiman penduduk dan sekitarnaya, takutnya nanti malah terjadi resiko yang tinggi," terang Hafid.
Baca juga: Stasiun Layang MRT Akan Ditambah Penahan Hujan
Lebih jauh, Hafid menyebut setidaknya ada lima rumah dan satu kos-kosan yang sampai saat ini terisolasi. Hal tersebut terjadi karena Jalan Antene VII merupakan jalan buntu.
"Jadi ini mobil mereka nggak bisa keluar, motor enggak bisa keluar, hanya mereka bisa jalan kaki. Jadi isolasi ini yang harus kita hancurkan (selesaikan) dulu," katanya.
Diketahui, menara BTS tersebut ambruk pada Minggu (22/12) pada pukul 15.55 WIB. Akibatnya, ada tujuh rumah, satu masjid, dan sebuah bajaj yang tertimpa kerangka menara itu. Ambruknya menara tersebut diduga karena hujan deras dan angin kencang.
"Jadi ini kejadian alam hujan deras, peristiwa alam ini membuat tower yang setinggi ini dengan besi berlapis, tower bisa roboh," ungkap Direktur Utama RRI Rohanuddin, kemarin.
Rohanuddin menyebut pihaknya sudah melakuka revitalisasi terhadap menara yang ambruk dua tahun lalu. Kejadian itu juga bukan yang pertama. Pada tahun 2005, menara milik RRI juga pernah ambruk di lokasi yang berbeda.
"Mudah-mudahan ini kejadian yang terakhir," pungkasnya. (A-4)
DEWAN Pengurus Pusat Persatuan Tuna Netra Indonesia (DPP Pertuni) meminta Radio Republik Indonesia (RRI) untuk merealisasikan siaran langsung laporan pandangan mata Liga 1 dan 2.
Pihak RRI berjanji akan memberikannya santunan dana setelah bajajnya selesai diperbaiki.
Keputusan tersebut diperoleh dari pertemuan antara warga, pihak kepolisian, kelurahan, kecamatan, dan Direktur Utama RRI Rohanuddin yang dilakukan semalam.
Pernyataan Anhar sekaligus mematahkan adanya dugaan human error yang menjadi penyebab menara tersebut ambruk.
Klaster dari perkantoran menjadi penyumbang kasus covid-19 di DKI Jakarta beberapa hari ini. Kasus teranyar ialah dari Perkantoran MNC Group dan Kantor Radio Republik Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved