Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BANJIR yang melanda di 19 titik di jalan dan 8 titik di pemukiman warga Jakarta pada Selasa (17/12), menunjukkan sistem drainase ibu kota masih buruk dan tidak berfungsi optimal karena tidak mampu menampung luapan air hujan.
Hal itu disampaikan Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12).
"Ini merupakan banjir lokal yang diakibatkan buruknya sistem drainase kota. Memang hanya sekitar 33% yang berfungsi baik saat ini. Kondisi saluran air Jakarta diameternya harus diperlebar, misal dari 1,5 meter menjadi 3 m, agar kapasitas bisa menampung air saat hujan lebat," jelas Nirwono.
Baca juga: Jakarta Banjir, Anies Dinilai Hanya Fokus pada Beautifikasi
Selain itu, menurut Nirwono, masih banyak saluran air yang tersumbat lumpur, sampah, limbah, lalu jaringan utilitas yang tumpang tindih dan tidak terhubung dengan baik antarsaluran air.
Ia juga menyoroti kegiatan revitalisasi trotoar yang sedang gencar dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
"Harusnya diikuti dengan rehabilitasi saluran air kota sekaligus penataan jaringan utilitas secara terpadu," tandas Nirwono.
Hujan deras yang turun disertai petir dan angin itu menyebabkan banjir setinggi 10-60 cm. Akibatnya, banyak kendaraan roda dua dan empat terendam dan tidak bisa lewat.
Kemacetan pun terjadi di sejumlah wilayah karena para pengendara mencari jalur alternatif agar terhindar dari banjir. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved