Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT MRT Jakarta meraup laba Rp60 miliar di tahun pertama beroperasi. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan laba tersebut diperoleh dari total selisih keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp1 triliun dengan total pengeluaran mencapai Rp940 miliar.
"Ini luar biasa karena di tahun pertama kita sudah mencapai laba komprehensif sebesar Rp60 miliar," kata William dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta di Gedung Wisma Nusantara, Rabu (27/11).
William menyebut keuntungan MRT bisa diraih karena tidak menanggung utang pinjaman dari pemerintah Jepang melalui Japan International Corporation Agency (JICA) yang digunakan untuk pembangunan MRT selama ini.
Tanggungan utang tersebut dibebankan kepada pemerintah pusat sebesar 49% dan Pemprov DKI sebesar 51%.
Sementara itu, MRT Jakarta juga meraih pendapatan fantastis dari sektor nonfarebox atau pendapatan nontiket yakni mencapai Rp225 miliar.
Baca juga: Tahun Depan, MRT Targetkan 100 Ribu Penumpang Per Hari
Pendapatan itu diraih dari iklan hingga 55%, hak nama stasiun atau naming rights di lima stasiun mencapai 33%, telekomunikasi 2% dan sisanya dari retail.
"Pendapatan nonfarebox kita sampai Rp225 miliar dan tiket Rp180 miliar. Di samping itu kita punya pendapatan dari sektor PSO atau subsidi tiket Rp560 miliar dan pendapatan lain-lain mencapai Rp40 miliar," ungkapnya.
Di sisi lain, William menyebut tahun depan pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan dari nonfarebox tepatnya naming rights untuk seluruh stasiun MRT Jakarta serta peningkatan pendapatan dari tiket. Sebab, tahun depan MRT menargetkan peningkatan jumlah penumpang mencapai 100ribu penumpang per hari dari target tahun ini sebesar 65ribu penumpang per hari.
Dengan langkah itu, tahun depan MRT menargetkan dapat meraih laba hingga Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. MRT Jakarta Fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI pertama beroperasi komersial pada 1 April dan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.(OL-5)
Bank Mandiri tumbuh dengan strategis bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem.
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun
Pertumbuhan signifikan pendapatan digital business seluler (23,1%) dan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan Perseroan.
Kinerja PT Telkom yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya arus kas dari kegiatan operasi yang tumbuh 23,4% menjadi Rp34,2 triliun.
PLN Kembali Cetak Kinerja Terbaik dalam Sejarah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved