Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERUSAHAAN Air Minum (PAM) Jaya telah membangun instalasi pengolahan air (IPA) bersih berteknologi Sea Water Reverse Osmosis (IPA SWRO) di empat pulaudi Kepulauan Seribu. Yakni di Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Kelapa Dua. Pembangunan tersebut memakan biaya Rp80 miliar.
Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengungkapkan pembangunan SWRO itu untuk percepatan pelayanan demi meningkatkan akses air bersih ke masyarakat DKI Jakarta.
“Sistemnya ini kolaborasi antara kami PAM Jaya dengan Dinas SDA ( Sumber Daya Air). Dinas SDA yang waktu itu dimandatkan membangun IPA SWRO di Kepulauan Seribu sejak 2016 dan selesai 2018 dan akan kita kelola,” ungkap Bambang saat peresmian IPA SWRO di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Kamis (21/11).
Tahun ini, PAM Jaya akan mengoperasikan IPA SWRO termasuk jaringan distribusi yang dibangun oleh Dinas SDA pada 2018.
Pengelolaan ini dilakukan PAM JAYA berdasarkan Surat Penugasan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 62 Tahun 2019.
SWRO di Pulau Payung berkapasitas 0,25 liter per second (lps) dengan penduduk 199 jiwa dan jumlah pelanggan 49 sambungan. Untuk SWRO Pulau Panggang berkapasitas 3 lps dengan jumlah penduduk 2.335 jiwa dengan jumlah pelanggan 1.184 sambungan.
SWRO Pulau Pramuka berkapasitas 1,5 lps dengan jumlah penduduk 2.174 jiwa dan Jumlah pelanggan 653 sambungan. SWRO Pulau Kelapa Dua berkapasitas 0,25 lps, dengan jumlah penduduk 440 jiwa dan jumlah pelanggan 113 sambungan.
Seorang warga dari Pulau Payung, Carti, 42, mengaku senang dan puas dengan adanya instalasi pengolahan air bersih ditempat tinggalnya. Menurutnya, selama musim kemarau, dirinya dan warga di pulau lain ketrap kesulitan mendapatkan air bersih. ia berharap dengan adanya sarana pengolahan air bersih di tempatnya, hidup lenih sehat.
“Alhamdulillah, bisa dapat air bersih di sini. Sebelumnya, keperluan mandi, cuci dan memasak kami pakai air payau. Juga menadah air hujan. Sekarang kualitas airnya bagus, memang masih gratis. Tapi kalau bayar kami terima saja,” kata Carti. (Ins/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved