Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lolos dari Kecelakaan Maut, Aisyah semakin Menggemaskan

(Sumantri Handoyo/J-1)
09/9/2019 04:20
Lolos dari Kecelakaan Maut, Aisyah semakin Menggemaskan
SELAMAT DARI MAUT: Warga menggendong Aisyah balita berumur satu tahun korban selamat dalam kecelakaan maut(ANTARA FOTO/Muhammad IqbaL)

AISYAH kini berusia setahun. Lucu dan menggemaskan. Peristiwa tragis yang menimpanya tak sedikit pun tergores di wajahnya. Ia ceria dan lincah sebagaimana bayi seusianya.

Aisyah satu-satunya yang lolos dari maut ketika truk tanah B 9927 TYY menabrak dan menimbun taksi daring B 1932 COE yang ditumpanginya. Ibunya, Fatmawati, 40, serta kedua pamannya, Wandi, 22, dan Nanda Saputra, 24, tewas dalam kecelakaan di Jalan Imam Bonjol, Kota Tangerang, Banten, Kamis (1/8) .

Sopir taksi daring, Edy, warga Jalan Villa Taman Cibodas Blok M2/3 RT 05/11, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, juga tewas di tempat kejadian.

Saat itu, Aisyah lolos dari maut berkat perjuangan ibunya.

Setelah belasan menit taksi daring tertimbun tanah, Fatmawati dengan sisa kekuatan yang masih ada, berusaha melepaskan putrinya dari dekapan, lalu menjulurkan kepada warga yang datang menolong.

Aisyah segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat pelayanan medis. Lega putrinya sudah bersama orang lain, beberapa menit kemudian Fatmawati mengembuskan napas terakhir. Tinggallah Aisyah yang saat itu menangis keras karena menyadari bukan ibunya yang menggendong.

Sebulan peristiwa yang menewaskan empat orang itu telah berlalu, Aisyah tampak sehat-sehat saja meski tidak lagi mendapat asupan air susu ibu. "Alhamdulillah kondisi Aisyah baik-baik saja. Bahkan, tiap hari semakin lincah," tutur Asnia, 60, nenek Aisyah dari pihak ibu, saat ditemui di rumah almarhum Fatmawati di Jalan Karet IV No 26, Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, pekan lalu.

Setelah tak lagi bersama sang ibu, Aisyah lebih suka minum air putih ketimbang susu formula. Bila diberikan susu formula, selalu dirasa-rasa lalu disemburkan. "Tapi makan sayur cukup kuat dan dikit-dikit minta nambah," cetus Asnia yang ditemani putranya, Chandra, 43.

Atas kejadian tragis yang menimpa tiga saudaranya, Chandra, kakak almarhumah Fatmawati yang selama ini tinggal di Padang, Sumatra Barat, terpaksa ikut pindah ke Tangerang untuk ikut mengurus Aisyah dan kakak Aisyah, Kayla, 6.

Chandra menuturkan, setelah ketiga adiknya meninggal dalam kecelakaan itu, tidak ada yang melanjutkan usaha Fatmawati berjualan pakaian di Pasar Malabar, Kota Tangerang.

"Untuk itulah saya pindah ke Tangerang mengurus kedua keponakan dan meneruskan usaha adik saya," imbuhnya.

Meski sang bunda sudah tiada, Aisyah tidak merasa kesepian karena di rumah ada Kayla, ayahnya Riko, sang nenek, Chandra, serta Yelfiani, 45, kakak Fatmawati.

Chandra mengaku telah didatangi pihak perusahaan truk tanah dan menerima uang kerahiman sebesar Rp60 juta untuk ketiga nyawa adiknya. "Kami berterima kasih bukan karena jumlah uangnya, tapi ada perhatian dari truk tanah," cetusnya. (Sumantri Handoyo/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya