Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) mulai melirik pendapatan nontiket. Ini merupakan tahun pertama Trans-Jakarta mencari pendapatan selain dari pengguna.
Dari pendapatan tersebut, Trans-Jakarta menargetkan akan mengantongi pendapatan sebesar Rp100 miliar.
Direktur Utama PT Trans-Jakarta Agung Wicaksono mengatakan pendapatan nontiket tersebut berasal dari pengelola periklanan yang akan dipasang di seluruh unit bus serta mikrotrans yang dimiliki PT Trans-Jakarta.
"Skema bisnisnya mitra agensi periklanan ini akan mengelola 1.521 unit bus yang dikelola di semua rute yang dimiliki Trans-Jakarta. Mitra perikanan diwajibkan melakukan revenue sharing (bagi hasil) dengan Trans-Jakarta sebesar 70% dari pendapatan kotor periklanan," kata Agung di Go Work Working Space, Jakarta, Rabu (28/8).
Selanjutnya, mitra periklanan diwajibkan menawarkan atau mengusulkan pemberian penjaminan pendapatan minimum kepada Trans-Jakarta setiap tahun terkait pendapatan tersebut.
Baca juga: Penumpang Trans-Jakarta Melonjak
Agung menambahkan nantinya akan mewajibkan mitra periklanan menyerahkan signing fee minimal sebesar Rp20 miliar yang dibayarkan di muka setelah dinyatakan sebagai pemenang.
Dikatakannya, penyerahan sigining fee dimaksudkan sebagai jaminan keseriusan mitra periklanan.
"Sebagai jaminan mereka serius menggarap ini," ucapnya.
Ia menginformasikan, untuk perusahaan periklanan yang berminat menjadi mitra, dapat mendaftar melalui laman daring Trans-Jakarta hingga batas waktu 3 September.
"Batas waktu pendaftaran untuk calon mitra yaitu 3 September 2019. Pada 12 September pengumuman lolos kualifikasi dokumen awal, 23 September pengumuman lolos kualifikasi proposal. Begitu pengumuman dan tandatangan otomatis pendapatan akan mengalir," jelasnya.
Ia mengatakan realisasi pendapatan tersebut telah ditentukan Badan Pembinaan BUMD (BP BUMD) DKI Jakarta sebagai kuasa pemegang saham.
Adapun, pendapatan nontiket tersebut merupakan babak baru PT Trans-Jakarta setelah selama 15 tahun melayani pelanggan dan pendapatan nontiket seperti iklan. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved