Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
JURU Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu menganggap sistem ganjil-genap yang dijalankan Pemprov DKI Jakarta akan lebih efektif jika dipasang alat pemantau kualitas udara di ruas jalan yang terkena sistem ganjil-genap.
Hal itu akan memaksimalkan perhitungan kualitas udara setelah sistem ganjil genap berlangsung. Dan alat perhitungan itu akan bekerjas selama 24 jam.
"Harusnya setiap ganjil genap itu real time 24 jam sehingga datanya bisa diambil," kata Bondan saat agenda Citizen Lawsuit Polusi Udara di Rooftop YLBHI DKI Jakarta, Senin (28/8).
Pemprov harus menghadirkan alat pemantau kualitas udara harus di 12 titik ruas jalan di sistem ganjil genap.
Selain itu, perlu didata kondisi geografis di sekitar ruas jalan dan arah angin. Dengan begitu, Pemprov akan menerima hasil valid dari sistem ganjil genao di setiap ruas jalan yang menjalankan sistem tersebut.
Baca juga: Ganjil Genap Diperluas, Ini Rekor Jumlah Penumpang TransJakarta
"Ganjil-genap harus sebanyak mungkin dipasang alat pemantau dan tidak bisa pasif sampler. Harusnya ada real time monitoring jadi (alat pemantau) ditaruh di situ, diukur trennya setiap jamnya berapa," ujar Bondan.
Dua belas kamera ganjil genap sendiri ditempatkan di kawasan Sudirman-Thamrin, JPO MRT Senayan, JPO MRT Semanggi, JPO Kementerian Pariwisata (Kemenpar), JPO MRT Kemenpan RB, Fly Over Sudirman, Simpang Bundaran Patung Kuda, Fly Over Thamrin, Simpang Sarinah, Simpang Sarinah Starbucks, dan JPO Plaza Gajah Mada.
Pemerintah DKI memutuskan memperluas ganjil-genap di 16 jalan baru. Perluasan ganjil genap tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved