Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
VIDEO warga sipil yang mengendarai mobil dinas TNI berpelat nomor palsu sedang dikejar TNI hingga berhasil dihentikan Komandan Denpom Jaya/1, Letkol CPM Indra Jaya, sempat viral di beberapa grup Whatsapp dan Instagram. Peristiwa itu terjadi di Tol Tangerang-Merak, di sekitar area Karang Tengah, Kota Tangerang, pada April 2019 kira-kira pukul 15.00 WIB.
Disebutkan dalam caption video tersebut bahwa warga sipil yang mengendarai mobil dinas TNI tersebut ialah anggota Banser yang akan berkunjung ke rumah kekasihnya. Pernyataan anggota Banser inilah yang jadi masalah.
Oleh karena itu, beberapa pengurus Gerakan Pemuda Ansor mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya/1 Tangerang dan Polres Metro Tangerang untuk mengklarifikasi kasus ini pada Selasa (27/8).
Sekretaris GP Ansor Provinsi Banten, Khoirul Huda mengatakan, di dalam adegan video tidak disebutkan bahwa warga sipil itu anggota Banser. "Namun, kenapa di dalam caption itu ada kalimat yang menyebutkan bahwa warga sipil yang dihentikan oleh Denpom Jaya/1 ialah anggota Banser," kata Huda.
Apalagi, setelah dilakukan interograsi di Denpom Jaya/1, ujar Huda, diketahui bahwa pengendara ialah sekuriti. "Bosnya itu seorang TNI dan sekuriti itu disuruh untuk mengantarkan empat orang yang akan mengecat rumah teman bosnya di wilayah Tangerang Selatan," papar Huda.
Menurut Huda, sebenarnya persoalan itu sudah clear. "Tapi kenapa diunggah ke medsos dengan membawa-bawa nama Banser. Ada apa itu? Kami akan kawal kasus ini hingga tuntas," kata Huda berulang kali.
Sementara itu, Komandan Denpom Jaya/1, Letkol Yudo Pramono yang menggantikan Letkol CPM Indra Jaya, sejak pekan lalu tidak bersedia memberikan konfirmasi mengenai masalah ini. "Saya tidak ada kewenangan terkait statement. Silakan ke Kodam," tukas Yudo. (SM/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved