Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

BPTJ Harap Ganjil-Genap Minimal Seperti Saat Asian Games

Rifaldi Putra Irianto
07/8/2019 10:57
BPTJ Harap Ganjil-Genap Minimal Seperti Saat Asian Games
Sejumlah kendaraan melintasi Jalan S. Parman saat berlangsungnya pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap di Jakarta.(Antara/Reno Esnir)

DIREKTUR Lalu Lintas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Karlo Manik mengatakan kebijakan perluasan sistem ganjil-genap di Jakarta dapat dilakukan sama seperti sewaktu Asian Games.

"Sebenarnya dari pertama kita menginginkan dilakukan paling minimum seperti waktu Asian Games, paling minimum seperti itu, " kata Karlo, di Gedung Le Meridien, Jakarta, Selasa (6/8).

Meski berharap perluasan sistem ganjil-genap dapat mengikuti saat Asian Games, Kalo mengakui perlu adanya perbedaan waktu pelaksanaan Ganjil-Genap.

"Tadinya seperti Asian Games tapi jamnya dibatasi pagi dan sore. Kalau Asian Games itu kan mulai jam 06.00 WIB sampai jam 21.00 WIB, " jelasnya.

Ia mengatakan, perluasan kebijakan ganjil-genap akan diterapkan dalam waktu dekat. Titik-titik yang bakal mengalami pemberlakuan skema tersebut pun masih dikaji.

Baca juga: Ganjil Genap Disarankan untuk Diterapkan untuk Sepeda Motor

"Sekarang ini masih dalam tahap kajian. Daerah-daerah mana juga itu masih dikaji. Belum ditetapkan tapi saya yakin dalam waktu dekat itu akan ditetapkan mungkin nanti DKI yang akan menetapkan," ucapnya

Ia menyebutkan, perluasan ganjil-genap ini perlu segera dilakukan mengingat kualitas udara Jakarta yang semakin memburuk.

"Memang harus melakukan hal itu (ganjil-genap) di tengah kemacetan dan udara lagi buruk, Mungkin dalam waktu dekat. Tidak lama ini, " jelasnya.

Ia juga menilai perlu juga dilakukan pengkajian mengenai sisten ganjil-genap untuk kendaraan roda dua demi menekan kualitas udara buruk di Jakarta.

"Motor juga lagi dikaji. Boleh tidak ada ganjil genap dan lain sebagainya. Bukan hanya mobil saja. Karena memang kondisi udara kita juga sudah, kita dengar kan termasuk yang buruk. Tapi keputusan nanti kita lihat. (Keputusan) di Gubernur. Karena itu berada di DKI," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya