Pasca Gempa, MRT Kembali Beroperasi

GEMPA berkekuatan 7,4 magnitude yang berpusat di 147 km Barat Daya Sumur, Banten dengan Kedalaman 10 Km pada pukul 19:03 WIB. Terasa guncanganya hingga ke DKI Jakarta.

Akibat gempa tersebut sejumlah tranportasi umum berhenti beroperasi sementara salah satunya Mass Rapid Transit (MRT). Ratangga tersebut turut berhenti selama 10 menit 43 detik saat gempa mengguncang.

"Tadi operasional kereta sempat dihentikan (stop) di platform 10 menit 43 detik," kata Sekertaris Perusahaan PT MRT, Kamaludin di Jakarta, Jumat (2/8).

Namun saat ini Ratangga sudah kembali beroperasi seperti sediakala.

"Sehubungan dengan terjadinya gempa bumi pada malam hari ini, yang terasa di Jakarta, bersama ini kami informasikan bahwa operasi MRT Jakarta pasca gempa telah berjalan normal kembali," ujar Kamaludin.

Baca juga: Gempa 7,4 SR Berpotensi Tsunami

Tim operasi dari MRT sendiri sedang melakukan operasi pemeriksaan terhadap fisik dan sistem Ratangga pasca gempa.

"Tim Operasi sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan semua kondisi stasin dan fasilitas MRT Jakarta dalam kondisi normal. Jika ada perkembangan atas dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut, akan kami informasikan kemudian," jelas Kamaludin.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa terjadi gempa berkekuatan 7,4 magnitude yang berpusat di 147 km Barat Daya Sumur, Banten dengan Kedalaman 10 Km pada Jumat (2/8) pukul 19:03 WIB.

Gampa juga dirasakan hingga ke Jakarta. Gempa dirasakan kuat selama 5 detik di Jakarta. Bahkan hingga ke Kabupaten Pandeglang Gempa terasa kuat selama 5 - 10 detik. Dilaporkan masyarakat panik dan keluar rumah. (OL-4)