Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Anggota IS tidak Mesti Residivis

Budi Ernanto
15/1/2016 20:29
Anggota IS tidak Mesti Residivis
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menilai Islamic State (IS) tidak melulu mencari residivis untuk dijadikan anggota. Namun, Badrodin mengakui bahwa ada salah satu pelaku teror di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1), yang merupakan mantan napi.

"Kebetulan ada yang residivis, tapi tidak bisa diartikan sengaja rekrut karena itu. Kita harus berpikir bahwa terorisme adalah konflik keyakinan, tidak bisa ditangani oleh hukuman penjara atau penegakan hukum biasa," kata Badrodin, hari ini.

Karena itu, harus ada sesuatu yang bisa dilakukan agar membuyarkan keyakinan para pengikut IS. Sehingga belum tentu para residivis yang bebas dari penjara bakal berhenti melakukan pelanggaran hukum jika pikirannya masih dijejali radikalisme. "Perlu deradikalisasi, itu program BNPT, sudah berjalan," kata Badrodin.

Adapun salah satu pelaku yang merupakan resdivis menurut keterangan Badrodin, ialah Afif atau Sunakim. Pria itu pernah ditangkap polisi karena kasus pelatihan militer untuk aksi teror. Afif divonis bersalah dan dihukum penjara tujuh tahun pada 2010. Badrodin menyatakan dirinya belum tahu kenapa Afif sudah bisa bebas.(OL-4)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya