Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tujuh Pulau Seribu Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina

M Iqbal Al Machmudi
02/8/2019 11:50
Tujuh Pulau Seribu Terdampak Tumpahan Minyak Pertamina
Foto udara gugusan Pulau Seribu di Jakarta(ANTARA/Ahmad Subaidi)

SEBANYAK tujuh pulau di Kepulauan Seribu tercemar tumpahan minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang terjadi pada Senin (22/7).

"Sejak tumpahnya minyak, oil spill sudah sampai ke Kepulauan Seribu. Yang terdampak hususnya di wilayah selatan, tujuh pulau di sekitar ujung Jawa," kata Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).

Hingga saat ini, pembersihan perairan dan pantai Kepulauan Seribu yang tercemar sudah digalakan dengan mengakomodasi seluruh petugas yang ada.

"Langkah yang kami lakukan adalah membersihkan oil spill tadi ketika dia sampai ke darat memobilisasi seluruh petugas yang ada," ujar Husein.

"Khususnya petugas PPSU dan petugas dari dinas lingkungan hidup. Pihak Pertamina juga sudah turun ke lapangan dan kami sama-sama, sehingga menimalisasi dampak yang ditimbulkan dari oil spill ini," imbuhnya.

Baca juga: Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Tidak tinggal diam, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah bertemu perwakilan Pertamina di Balai Kota DKI pagi tadi. Pertemuan tersebut untuk menjelaskan yang peristiwa yang terjadi.

Selain itu, Pemprov juga akan mengadakan pertemuan dan rapat koordinasi dengan pihak Pertamina untuk mencari solusi yang akan dilakukan pekan depan.

"Ke depannya akan ada tim bersama dari Pemprov DKI dan Pertamina untuk mendatangi masyarakat melihat berinteraksi langsung dan memastikan bahwa apa yang menjadi masalah dari masyarakat kami selesaikan," jelas Anies.

Pemprov direncanakan akan melakukan pertemuan dengan masyarakat pesisir yang terdampak langsung tumpahan minyak PHE ONWJ yang direncanakan pada minggu depan.

"Langkah paling awal bertemu dengan masyarakat nelayan, untuk mengetahui konsekuensi yang mereka alami. Sehingga mereka kelangsungan hidup tidak terganggu," tegas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

"Karena nelayan hidupnya dari perairan. Dari air dan itu setiap hari. karena itulah segera akan bertemu timnya, dan pesannya adalah akan semua yang menjadi konsekuensi negatif akan ada pertanggung jawaban," tutup Anies. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya