Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
JAKARTA kemarin dikejutkan serangan teroris yang mematikan. Kasus ini memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana kinerja intelijen negara karena peristiwa ini terjadi di Ibu Kota. Karena itu, gaung serangan ini dengan cepat tersebar ke seluruh dunia. Dampaknya tentu sangat merugikan Indonesia. Namun, bangsa ini tentu tidak boleh kalah dengan terorisme. Bangsa ini harus bersatu padu melawan terorisme.
Untuk mengetahui sekitar aksi terorisme tersebut, berikut rangkuman kutipan pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso dari sejumlah pertanyaan wartawan ketika berada di tempat kejadian perkara dan kompleks Istana Kepresidenan seusai mengikuti rapat terkait dengan terorisme yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Bagaimana bisa sampai terjadi serangan di Jakarta?
Sudah sering saya katakan bahwa semua negara punya potensi untuk diserang teroris. Karena teroris itu melakukan serangan tidak mengenal ruang. Artinya, tempatnya di mana kita enggak tahu. Waktunya kapan dan juga sasarannya apa?
Apakah BIN sudah mengantisipasi?
Kita sejak Desember lalu sudah tahu akan ada serangan. Makanya kita waspada terus. Cuma, kita tidak tahu persis waktunya kapan, lokasinya di mana. Ciri-ciri serangan mereka selalu begitu.
Anda merasa kecolongan?
Terserah kamulah mau ngomong apa. Negara sebesar apa pun, seperti Amerika Serikat, Prancis, juga bisa saja jebol karena hal itu (serangan teroris).
Menurut Anda, siapa pelaku serangan?
Sangat besar kemungkinan pelaku ialah IS (Islamic State). Bisa itu mantan IS yang pulang ke Tanah Air. Itu kan memang sering kita bicarakan. Tapi sekali lagi kan kita enggak tahu waktunya kapan. Seperti yang dilakukan mereka di Prancis, dan terakhir di Turki. Terhadap kejadian ini kita perlu waktu untuk menginvestigasinya, siapa dan dari kelompok mana.
Bagaimana koordinasi dengan institusi lain?
Tentu saja kami akan mendiskusikan dengan aparat terkait, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), kepolisian, dan TNI. Kami akan mendiskusikan kira-kira ini dari kelompok mana. Bisa saja yang dari Jakarta ini kita sudah inventarisasi, di lingkungan BIN juga kita diskusikan tanda-tanda yang pernah mereka sebut di dalam monitoring kita. Itu semua akan kita lihat nanti.
Sebenarnya siapa yang menjadi target serangan?
Sementara disimpulkan mereka mengincar kepolisian. Waktu penyerangan kan di sana ada pos polisi yang menjadi target.
Apa langkah selanjutnya dari intelijen?
Saat ini kami meningkatkan kewaspadaan dan mengidentifikasi pelaku-pelaku potensial. Sekarang sudah aman, aparat bekerja dan masyarakat bisa tenang. Ancaman bom susulan sampai saat ini tidak ada, tetapi aparat tetap bekerja. (Pol/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved