Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Sudah Tahu, tetapi tidak Tahu Kapan dan di Mana

15/1/2016 10:00
Sudah Tahu, tetapi tidak Tahu Kapan dan di Mana
Sutiyoso, Kepala BIN(MI/Susanto)

JAKARTA kemarin dikejutkan serang­an teroris yang mematikan. Kasus ini memunculkan pertanyaan besar tentang bagaimana kinerja intelijen negara karena peristi­wa ini terjadi di Ibu Kota. Karena itu, gaung se­rangan ini dengan cepat tersebar ke seluruh dunia. Dampaknya tentu sangat merugikan Indonesia. Namun, bangsa ini tentu tidak boleh kalah dengan terorisme. Bangsa ini harus ber­satu padu melawan terorisme.

Untuk mengetahui sekitar aksi teroris­me ter­sebut, berikut rangkuman kutipan per­nyataan Kepala Badan Intelijen Nega­ra (BIN) Sutiyoso dari sejumlah perta­nya­an wartawan ketika berada di tempat ke­jadian perkara dan kompleks Istana Ke­presidenan seusai mengikuti rapat ter­kait dengan terorisme yang dipim­pin Presiden Joko Widodo.

Bagaimana bisa sampai terjadi se­rang­an di Jakarta?
Sudah sering saya katakan bahwa se­mua negara punya potensi untuk diserang teroris. Karena teroris itu melakukan se­rangan tidak mengenal ruang. Artinya, tempatnya di mana kita enggak tahu. Waktunya kapan dan juga sa­sarannya apa?

Apakah BIN sudah meng­antisipasi?
Kita sejak De­sember lalu sudah ta­hu akan ada se­­rang­an. Ma­ka­nya kita was­pada terus. Cuma, kita tidak tahu persis waktunya kapan, lokasi­nya di mana. Ciri-ciri serangan mereka selalu begitu.

Anda merasa kecolongan?
Terserah kamulah mau ngomong apa. Negara se­be­sar apa pun, seperti Ame­rika Serikat, Prancis, juga bisa saja je­bol karena hal itu (serang­an teroris).

Menurut Anda, siapa pelaku serangan?
Sangat besar kemung­kinan pelaku ialah IS (Islamic State). Bisa itu mantan IS yang pulang ke Tanah Air. Itu kan memang sering kita bicarakan. Tapi sekali lagi kan kita enggak tahu waktunya kapan. Seperti yang dilakukan mereka di Prancis, dan terakhir di Turki. Terhadap kejadian ini kita perlu waktu untuk menginvestigasi­nya, siapa dan dari kelompok mana.

Bagaimana koordinasi dengan institusi lain?
Tentu saja kami akan mendiskusikan dengan aparat terkait, BNPT (Badan Na­­sional Penanggulangan Terorisme), ke­polisian, dan TNI. Kami akan mendisku­sikan kira-kira ini dari kelompok mana. Bisa saja yang dari Jakarta ini kita sudah inventarisasi, di lingkungan BIN juga kita diskusikan tanda-tanda yang pernah mereka se­but di dalam monitoring kita. Itu semua akan kita lihat nanti.

Sebenarnya siapa yang menjadi target serang­an?
Sementara disimpulkan mereka mengincar kepolisian. Waktu penyerangan kan di sana ada pos polisi yang menjadi target.

Apa langkah selanjutnya dari intelijen?
Saat ini kami meningkatkan kewaspa­daan dan mengidentifikasi pelaku-pelaku potensial. Sekarang sudah aman, aparat bekerja dan masyarakat bisa tenang. Ancaman bom susulan sampai saat ini tidak ada, tetapi aparat tetap bekerja. (Pol/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik