Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemprov DKI Buka Opsi Hujan Buatan Atasi Pencemaran Udara

Putri Rosmalia Octaviyani
03/7/2019 14:05
Pemprov DKI Buka Opsi Hujan Buatan Atasi Pencemaran Udara
Proses ciptakan hujan buatan(Ist)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terbuka terhadap segala langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara salah satunya dengan modifikasi cuaca melalui hujan buatan.

Teknologi itu secara nasional dimiliki oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Andono Warih, hujan buatan menjadi salah satu langkah jangka pendek untuk mengatasi pencemaran udara.

"Kalau panas seperti ini jadi partikel-partikel yang dihasilkan aktivitas di kota ini akhirnya akan menutup membentuk lapisan di atmosfer. Kalau ada hujan, lapisan ini terbuka kan seperti dicucilah. Seperti kita misalkan baju kalau kena air kan kotorannya bisa hilang. Kalau kotoran di udara kena hujan juga hilang menjadi lebih bersih," kata Andono di Balai Kota, Rabu (3/7).

Di sisi lain, Andono menegaskan kemungkinan hujan buatan akan dibuat di langit Jakarta masih akan dikaji serta dipertimbangkan. Saat ini pihaknya juga terus melakukan imbauan agar masyarakat mau beralih ke kendaraan umum.

Baca juga: Operasi Hujan Buatan BPPT Kandaskan Titik Api Karhutla Riau

Sebabnya, disinyalir kendaraan bermotor menyumbang 75% pencemaran udara di Ibu Kota.

"Kalau bisa naik angkutan umum, naiklah angkutan umum. Kan kalau angkutan umum selalu ada misal TransJakarta, koridor, yasudah di situ saja tidak usah bawa mobil sendiri. Karena emisinya sudah ditanggung di busnya. Lalu juga sudah ada MRT," tegasnya.

Ia menegaskan tugas pemerintah memang terus memperbaiki dan memberikan transportasi yang memadai. Namun, kesadaran untuk menggunakan angkutan umum tetap berada di pundak masyarakat.

Sehingga penting bagi masyarakat untuk menyadari polusi udara disebabkan oleh masyarakat dan dirasakan pula oleh masyarakat itu.

"Katanya tadi benar nggak udara Jakarta kotor? Ya kotor kan. Terus siapa yang mengotori? Kita semua. Nah, sekarang bagaimana cara mengatasinya ya mulai dari kita semua bisa lakukan. Salah satunya itu, bukan itu saja masih banyak hal, ada modifikasi cuaca tetapi itu memang sebetulnya ada andil kesalahan kita. Seharusnya kita tanggung jawab kesalahan," tegasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya