Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Lari di Sudirman Sekarang, Sukses di Maraton Kemudian 

Iis Zatnika
24/6/2019 22:46
Lari di Sudirman Sekarang, Sukses di Maraton Kemudian 
Serunya kegiatan komunitas Running Club di Jalan Sudirman saat hari bebas kendaraan.(Dok Running Club )

Diantara keriuhan hari bebas kendaraan di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin, lebih dari seratus orang laki-laki dan perempuan terlihat lari dengan serius. Kecepatannya stabil, dalam formasi yang rapi, membedakannya dengan para penikmat jalan-jalan di akhir pekan, yang lebih sering rehat buat jajan ketimbang lari atau berjalan cepat.   

Sebagian besar punya tampilan tubuh sangat baik, menandakan rutinnya frekuensi aktivitas olahraga. "Setiap minggunya yang bergabung kurang lebih 120 peserta. Kami mulai pada 2016 dan konsisten berlangsung hingga 2019. Sehingga, jika dihitung dari peserta yang keluar masuk hingga yang bertahan, ada lebih dari 1.500 yang bergabung, sebanyak 60%-nya laki-laki," ujar Andre Kaprina, Personal Trainer Fitness First Indonesia yang juga menyebut dirinya sebagai dan Running Buddy kegiatan Fitnes First Running Club yang diinisiasi pusat kebugaran itu.

Setiap Minggu, kegiatan lari bareng itu berlangsung mulai pukul 6 hingga 9 pagi. Sebagian memang mencari kawan buat memacu semangat latihan, namun ada pula yang tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan maraton bahkan ultramaraton. "Kami sebut teknik yang dilatih adalah running drill, melatih dan memperbaiki teknik, selain itu kami pun berlatih control pace agar stabil," ujar Andre.  

Andre menegaskan, pelari yang akan mengikuti pertandingan dengan durasi panjang, juga harus memiliki teknik agility untuk pemanasan atau warming up, agar saat mereka berlari otot dan sendi2 mereka telah siap saat berlari. Begitu pula daya tahan atau endurance. "Pelari harus memiliki endurance yang tinggi, terutama saat menghadapi race seperti maraton, maka dari itu kita melakukan latihan lari jarak jauh hingga 27k."

Meski lari dan ikut lomba jelas sehat, lanjut Andre, tanpa latihan dan bimbingan teknik yang benar,  olahraga ini pun bisa justru berdampak negatif. "Persiapannya fisik maupun mental. Banyak kejadian cedera bahkan risiko yang fatal karena ikut lomba lari tanpa ada latihan dan kesiapan yang cukup sebelumnya. Selain tentunya, dibutuhkan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup."

Agar teknik kesiapan kian sempurna, lanjut Andre, olahraga di pusat kebugaran  juga dibutuhkan  untuk melatih kekuatan otot, baik bagian bawah, maupun atas. Berlatih berkelompok, kemudian akan menyempurnakan proses. Semangat untuk mengatasi tantangan, akan dialirkan dari jalanan, ke pusat kebugaran hingga arena lomba. (X-16) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya