Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SAMPAH di Pasar Cisalak, Kota Depok, terus menggunung lantaran tidak diangkut berhari-hari. Akibatnya, sampah tersebut menebar bau busuk yang mengganggu warga sekitar.
Salah satu warga, Wahyu Prabudi, menjelaskan tumpuk-an sampah itu sudah lima hari tidak diangkat petugas kebersihan. Karena tidak segera diangkut, warga sempat berinisiatif membakarnya demi mengurangi tumpukan sampah berbahan plastik dan sisa aktivitas para pedagang itu.
“Sampah sudah menumpuk sebelum Pemilu 17 April 2019. Ini kok sudah berhari-hari enggak diangkat-angkat sampai menumpuk,” ujar Wahyu yang rumahnya tidak jauh dari Pasar Cisalak, Minggu (21/4).
Dia mengatakan, sampah menumpuk lantaran sampah itu bukan hanya dari aktivitas pasar, melainkan juga dari warga luar yang dikoordinasi oknum pengurus Rukun Tetangga Kelurahan Cisalak Pasar.
“Sampah-sampah yang me-numpuk di pasar sini kebanyakan sampah luar, yakni dari Kelurahan Cisalak, Kelurahan Mekarsari, Kelurahan Curug, Kelurahan Tugu. Bahkan, dari Jakarta dan Bogor,” terang Wahyu.
Koordinator Ketertiban dan Keamanan Pasar Cisalak, Dulani, membenarkan pengangkutan sampah di Pasar Cisalak dikoordinasi oknum seorang Ketua Rukun Tetangga Kelurahan Cisalak Pasar. “Oknum ini sudah lama mengelola sampah di pasar tersebut. Namun, dinas terkait tak ada tindakan,” pungkasnya.
Akibatnya, kata Dulani, Pasar Cisalak itu bak tempat pembuangan akhir sampah. “Tumpukan sampah yang dihasilkan dari pedagang pasar dan warga tidak terurus, seperti gudang sampah. Namun demikian, tumpukan sampah itu sampai saat ini tidak diperhatikan petugas kebersihan,” ucapnya.
Akibatnya, tumpukan sam-pah sejak beberapa hari lalu itu mulai menimbulkan bau busuk yang menyengat di sekitar kawasan pasar hingga mengganggu aktivitas pedagang maupun pembeli.
“Mereka tidak nyaman dengan kondisi tumpukan sampah karena mengganggu kesehatan tersebut,” paparnya. Saat dikonfirmasi, Kepala bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Depok, Ayi Gumelar, menolak untuk menjawab. (KG/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved