Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Ketika Mal Belum Buka, Keringat Telah Mengucur di Kelas Yoga

Rukmi Hapsari
10/4/2019 18:24
Ketika Mal Belum Buka, Keringat Telah Mengucur di Kelas Yoga
Suasana kelas olahraga di mal(Istimewa)

Pagi selalu penuh keringat di Celebrity Fitness Gandaria City, Jakarta Selatan. Ketika matahari Jakarta masih bersahabat dan sebagian besar toko dan restoran di mal itu masih tutup dan lampu-lampu di selasar redup, sebagian kaum urban telah berpeluh di atas treadmill, berdansa atau berpose tadasana di kelas yoga, membungkuk hingga menempelkan seluruh bagian tubuh ke kaki. 

Pukul enam pagi, sebagian pekerja menyempatkan waktu buat berolahraga, menebas lemak dan menggantinya dengan masa otot. Pun, para ibu yang telah menunaikan tugasnya mengantar sang anak ke sekolah. 

"Pukul enam hingga sepuluh pagi adalah favorit anggota kami, sehingga di waktu itulah kami membuka kelas, selain juga alat dan tenaga personal trainer yang telah bertugas mendampingi. Setelah itu, kelas baru dibuka dari pukul lima hingga sembilan malam, menyesuaikan dengan jam kantor dan saat orang-orang telah selesai dengan aktivitasnya," kata Farida Sutarman, PR Manager Celebrity Fitness ketika ditemui dalam peluncuran CelFitTV, aplikasi berbayar yang menghadirkan kelas-kelas olahraga di ponsel, belum lama ini. 

Terkait fenomena berolahrga di awal hari, kata Farida, kaum urban yang menjadi sasaran utama klub olahraga itu memang telah banyak menyadari, olahraga justru akan membuat tubuh kian bugar dan lebih prima  beraktivitas di sepanjang hari. 

"Jika dilakukan dengan benar, nggak akan bikin capai, yang sudah terbiasa dan paham manfaatnya, justru bilang, olahraga pagi membuat mereka makin segar dan siap tempur hingga sore bahkan malamnya," ujar Farida.       

Menyasar anak-anak muda usia 20 - 35 sebagai target utamanya, dengan biaya bulanan mulai Rp600 ribu, bisnis ini memanfaatkan momentum ketika jejaring sosial digital menuntut tampilan fisik prima, dengan kesehatan sebagai pengungkit utamanya. 

"Makanya, kami pun membuat pendekatan yang sangat fesyen, digital dan kekinian buat mereka. Misalnya kontes foto sebelum dan sesudah ikut gym, dengan hadiah tiket ke Bangkok misalnya," ujar Farida. 

Sama-sama mengejar hasrat agar bisa prima dan berpenampilan bagus, para anggota klub pun kemudian memiliki komunitas yang dipacu pertemuan intens di lantai kelas dansa atau diantara peluh yang mengucur saat mereka mengangkat barbel. Komunitas-komunitas itulah yang saling menguatkan komitmen agar jadwak olahraga tetap jadi prioritas. 

"Karena tantangan utama anggota kami adalah waktu, walaupun kalau menurut kami, tepatnya komitmen. Kuncinya adalah tiga bulan komitmen agar konsisten berolahraga, hingga habit atau kebiasaan itu terbentuk. Setelah itu, dijamin, olahraga menjadi kebutuhan," ujar Farida yang mengakui, jumlah pembeli keanggotaan yang kemudian menghilang bagai ditelan bumi, setelah beberapa pekan atau bulan, menjadi tantangan buat mereka untuk merawat keanggotaan. 

"Niat sebagian orang berolahraga adalah turun berat badan, padahal itu bisa juga dilakukan dengan menjaga makanan, namun mengapa olahraga yang paling tepat, karena inilah yang paling sehat. Lemak diubah menjadi otot dan semua manfaat olahraga dapat tercapai, termasuk hati yang gembira dan bersemangat." (X-16)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik