Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Mudik Gratis Digelar lagi, Warga Antusias

(Gan/J-3)
29/3/2019 04:00
 Mudik Gratis Digelar lagi, Warga Antusias
pendaftaran di hari pertama Program Mudik Lebaran Gratis 2019 yang digelar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat(ANTARA FOTO/Andi Firdaus)

WASINI, 55, belum lupa nikmatnya mengikuti program mudik gratis yang digelar Dinas Perhubungan Jawa Barat, kemarin. Selain lancar di jalan, ia juga bisa banyak menghemat biaya.

"Saya, suami, dan dua anak bisa mudik bersama ke Kebumen, Jawa Tengah. Tahun lalu, saya bisa menghemat hingga Rp1,5 juta karena tidak perlu membayar ongkos mudik dan balik," papar warga Kranji, Kota Bekasi itu.

Kemarin, Wasini kembali mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kota Bekasi, di Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Medansatria. Bersama sejumlah warga lain, ia mendaftar untuk menjadi peserta mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Jawa Barat.

Demi mengurangi angka kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran, sudah beberapa tahun terakhir, pemerintah menggelar program mudik dan balik Lebaran. Jumlah armada bus yang dikerahkan juga terus bertambah, dari 2017 sebanyak 40 bus, 2018 disiapkan 49 bus, dan tahun ini 120 bus. Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Jawa Barat membuka program mudik gratis dengan tujuan ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung.

"Pendaftaran mudik gratis dimulai pada Selasa (26/3) dan akan ditutup sampai kuota yang tersedia habis. Tahun lalu pemberangkatan dilakukan di Kabupaten Bekasi, tapi tahun ini dari kawasan Summarecon, Kota Bekasi, pada 1 Juni," ujar Pelaksana Tugas Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Ikhwanudin Rahmat.

Tahun ini Kementerian Perhubungan menyediakan 80 bus, dan Jawa Barat 40 bus. Setiap bus memiliki kapasitas 44 orang sehingga total kapasitas mudik gratis mencapai 5.280 orang.

Bus dari Jawa Barat terbagi dalam dua rute, yakni 25 unit tujuan Solo dan 15 unit sisanya ke arah Yogyakarta. Bus tujuan Solo melintasi Pekalongan, Semarang, dan Boyolali. Adapun bus tujuan Yogyakarta melalui Tegal, Bumiayu, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Wates.

"Pemudik bisa turun di kota-kota yang dilintasi, tidak harus semua turun di pemberhentian akhir," katanya.

Sementara itu, 80 bus dari Kementerian Perhubungan akan mengangkut pemudik dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatra.

"Warga yang berminat mengikuti program ini diharuskan mendaftar terlebih dulu dengan menyerahkan fotokopi KTP dan kartu keluarga," papar Ikhwanudin.

Dari animo pendaftar, kemarin, gerai Dinas Perhubungan Jawa Barat lebih diminati. "Semua yang terdata dalam kartu keluarga diperbolehkan mendaftar program ini. Berbeda dengan mudik gratis dari kementerian yang jumlah pendaftar per keluarga dibatasi hanya sampai empat orang," tutur Rizky, 27, warga Kranji.

Anton, 28, pendaftar lain berharap program mudik gratis terus digelar setiap tahun. "Dua tahun lalu, saya masih mudik ke Yogyakarta pakai sepeda motor. Capek, macet dan banyak biaya keluar," keluhnya.

Sejak tahun lalu, ia memilih ikut mudik gratis. "Lebih santai, hemat, dan tenang."WASINI, 55, belum lupa nikmatnya mengikuti program mudik gratis yang digelar Dinas Perhubungan Jawa Barat, kemarin. Selain lancar di jalan, ia juga bisa banyak menghemat biaya.

"Saya, suami, dan dua anak bisa mudik bersama ke Kebumen, Jawa Tengah. Tahun lalu, saya bisa menghemat hingga Rp1,5 juta karena tidak perlu membayar ongkos mudik dan balik," papar warga Kranji, Kota Bekasi itu.

Kemarin, Wasini kembali mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kota Bekasi, di Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Medansatria. Bersama sejumlah warga lain, ia mendaftar untuk menjadi peserta mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Jawa Barat.

Demi mengurangi angka kecelakaan saat arus mudik dan balik Lebaran, sudah beberapa tahun terakhir, pemerintah menggelar program mudik dan balik Lebaran. Jumlah armada bus yang dikerahkan juga terus bertambah, dari 2017 sebanyak 40 bus, 2018 disiapkan 49 bus, dan tahun ini 120 bus. Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Jawa Barat membuka program mudik gratis dengan tujuan ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung.

"Pendaftaran mudik gratis dimulai pada Selasa (26/3) dan akan ditutup sampai kuota yang tersedia habis. Tahun lalu pemberangkatan dilakukan di Kabupaten Bekasi, tapi tahun ini dari kawasan Summarecon, Kota Bekasi, pada 1 Juni," ujar Pelaksana Tugas Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Ikhwanudin Rahmat.

Tahun ini Kementerian Perhubungan menyediakan 80 bus, dan Jawa Barat 40 bus. Setiap bus memiliki kapasitas 44 orang sehingga total kapasitas mudik gratis mencapai 5.280 orang.

Bus dari Jawa Barat terbagi dalam dua rute, yakni 25 unit tujuan Solo dan 15 unit sisanya ke arah Yogyakarta. Bus tujuan Solo melintasi Pekalongan, Semarang, dan Boyolali. Adapun bus tujuan Yogyakarta melalui Tegal, Bumiayu, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Purworejo, dan Wates.

"Pemudik bisa turun di kota-kota yang dilintasi, tidak harus semua turun di pemberhentian akhir," katanya.

Sementara itu, 80 bus dari Kementerian Perhubungan akan mengangkut pemudik dengan tujuan kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatra.

"Warga yang berminat mengikuti program ini diharuskan mendaftar terlebih dulu dengan menyerahkan fotokopi KTP dan kartu keluarga," papar Ikhwanudin.

Dari animo pendaftar, kemarin, gerai Dinas Perhubungan Jawa Barat lebih diminati. "Semua yang terdata dalam kartu keluarga diperbolehkan mendaftar program ini. Berbeda dengan mudik gratis dari kementerian yang jumlah pendaftar per keluarga dibatasi hanya sampai empat orang," tutur Rizky, 27, warga Kranji.

Anton, 28, pendaftar lain berharap program mudik gratis terus digelar setiap tahun. "Dua tahun lalu, saya masih mudik ke Yogyakarta pakai sepeda motor. Capek, macet dan banyak biaya keluar," keluhnya.

Sejak tahun lalu, ia memilih ikut mudik gratis. "Lebih santai, hemat, dan tenang." (Gan/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya