Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Penumpang Belum Tertib Naik MRT

Ferdian Ananda Majni
22/3/2019 19:46
Penumpang Belum Tertib Naik MRT
(ANTARA)

BUDAYA antre masyarakat Indonesia ternyata tidak berubah saat menggunakan fasilitas umum. Kondisi itu terlihat saat warga tampak saling dorong-dorongan saat memasuki Tranportasi Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Stasiun Lebak Bulus, Jumat (22/3).

Bahkan, di beberapa stasiun yang padat didatangi masyarakat, seperti di Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas, Stasiun Blok M, Stasiun Istora Mandiri dan Stasiun Lebak Bulus, warga sangat antusias untuk menaiki MRT, sehingga mereka berebutan untuk masuk dan memilih tempat untuk bisa duduk. Bahkan, kebanyakan warga kurang tertib dan disiplin mematuhi peraturan di stasiun MRT.

Baca juga: DPRD DKI: Standar Kebersihan MRT Harus Dijaga

Salah seorang warga, Kamalia, 21, mengakui budaya antre dan tertib masyarakat Indonesia masih belum berubah di jaman modern seperti saat ini. Sekalipun mengunakan fasilitas MRT tentunya jauh berbeda dengan warga negara lainnya.

"Prilakunya tentu beda ya, kalau di Seoul Korea kan kita tahu mereka itu tidak ada budaya 'pali-pali' atau cepet-cepet, karena mereka tertib banget. Tidak seperti orang Indonesia yang masih sulit untuk ngantri dan susah buat disiplin," kata perempuan yang mengenakan kerudung warna cokelat itu.

Dia juga menyaksikan perilaku penguna MRT yang masih tidak peduli dengan imbauan petugas, seperti bersandar di pagar pembatas peron, dan menghalangi penumpang yang turun.

"Tadi juga masih banyak yang masih nyender. Padahal kan kreta mau datang, itu kan dekat banget dan masih baru takut rusak juga," sebutnya

Dia tak memungkiri kondisi itu terjadi karena masih uji coba sehingga pengawasan dan pengamanan masih kurang diperhatikan. Oleh karena itu, ia berharap ke depannya kondisi bisa berubah sejalan dengan peresmian MRT.

"Kalau udah beroperasi harus lebih ketat seperti di KRL, karena pengamanan di sana sudah bagus banget karena setiap rel ada yang jaga dan setiap kereta ada yang jaga. Saya harap di sini juga harus ada pengamanan yang lebih ketat," terangnya.

Dia menegaskan, fasilitas yang ada di Stasiun MRT sangat baik dan canggih. Oleh karena itu, dia menyayangkan apabila pembangunan MRT yang telah bertahun-tahun ini bisa rusak dalam hitungan bulan.

"Tadi juga belum tertib saat penumpang masuk dan turun, masih kacau banget apalagi tadi masih uji coba, banyak ibu-ibu yang masih dorong-dorongan," terangnya.

Padahal, untuk naik MRT itu banyak pintunya, dimana satu MRT atau Ratangga terdapat enam rangakaian. Namun, dia menyayangkan penumpang masih fokus untuk naik di satu pintu saja dengan berdesakan.

"Iya, budaya kita masih suka dorong-dorongan ya. Itu kekurangan kita memang. Tadi rame banget ya, full itu satu kereta tetapi tidak berhimpitan seperti di KRL sih," lanjutnya.

Rizka Aulia, 20, sangat menikmati naik MRT dibandingkan baik KRL. Apalagi ada pembatasan antaran peron dengan kereta sehingga terjamin keamanannya.

"Karena mungkin baru pertama kali ada pembatas itu, makanya penumpang masih belum terbiasa suka nyander padahal dilarang," sebutnya.

Ia juga menambahkan, seharusnya ada bangku panjang untuk penumpang yang menunggu kedatangan MRT seperti di stasiun KRL atau halte Busway. "Harus ada bangku ya, untuk sekadar menunggu kereta saja sih," pungkasnya.

Dari pantauan Media Indonesia, hampir setiap rangkaian MRT dipenuhi penumpang, baik dari arah Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ke Stasiun Lebak Bulus atau sebaliknya. Para penumpang juga beragam, mulai usia anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Baca juga: Jokowi: MRT Bangun Peradaban Baru

Kebiasaan antre dan tertib juga masih belum bisa diterapkan masyarakat dalam beraktivitas dan mengunakan fasilitas umum. Mereka masih sering melanggar peraturan yang ditetapkan otoritas MRT. Selain memberikan peringatan dan imbauan, para petugas di lapangan dengan sigap mengingatkan para penumpang.

Dalam rangkaian MRT juga masih ditemukan, penumpang yang iseng buang sampah permen, makan dan minum di dalam rangakaian kereta. Bahkan beberapa anak-anak usia di bawah 10 tahun dibiarkan berkeliaran tanpa pengawasan orang tua. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik