Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Program OK OCE atau One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship yang diusung kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 dinilai tidak layak menjadi program nasional. Program yang dicetuskan cawapres Sandiaga Uno itu dinilai gagal diterapkan di Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menyatakan OK OCE ialah program gagal. "Coba lihat saja banyak OK OCE Mart yang tutup. Bahkan, tempat tersebut sekarang justru dijadikan posko pemenangan Paslon 02, seperti yang terjadi di Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," kata Prasetyo dalam keterangannya, kemarin.
Kunjungan Cawapres 02 ke OK OCE Mart di Cakung, Jakarta Timur, menurut Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) DKI Jakarta Jokowi-Amin itu hanya bagian dari kampanye politik, bukan realitas.
"Terbukti ini baru kali pertama Cawapres 02 mengunjungi OK OCE Mart. Kami menilai bahwa program OK OCE coba untuk dibangkitkan dari kuburnya hanya menjelang pilkada dan pilpres. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya minimart OK OCE yang tutup mulai dari Kalibata hingga Jalan Cikajang di Jakarta," jelas Prasetyo.
Ia menambahkan beberapa toko OK OCE yang tutup berubah bentuk menjadi markas pemenangan 02 karena sudah tidak terpakai lagi. "Kami melihat mungkin dari 100 OK OCE, hanya 2 yang tersisa itu pun dalam kondisi hidup segan mati tak mau," lanjutnya.
Baca Juga: Relawan Jokowi BMP Bantu Korban Kebakaran di Taman Sari
Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI Perjuangan, Steven Setiabudi Musa, menilai program OK OCE tidak layak dibawa ke tingkat nasional. "Itu menandakan barang yang sudah tidak laku di Jakarta mau dijual di tingkat nasional. Ini menandakan pasangan capres 02 miskin program."
"Berbeda dengan capres-cawapres, Jokowi-Amin. Program Jokowi yang sukses saat jadi gubernur di Jakarta, seperti KJP dan KJS, dinaikkan di level nasional seperti KIP dan KIS dan kini semakin ditingkatkan," tambah Steven.
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie juga menilai program OK OCE yang ditawarkan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, dalam debat cawapres ketiga merupakan program gagal. "Bagi saya OK OCE kurang gereget. Jadi salah, jika dia mau naikkan kasta ke nasional. Memang program ini menurunkan pengganguran, tapi bagi warga DKI belum masih optimal karena kalah bersaing barangkali daya saing lemah. Begitu pula ada yang ditinggalkan," kata Jerry, di Jakarta.
Bantah Sandiaga
Sebelumnya, dalam debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3), calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengklaim bahwa program OK OCE sanggup mengurangi pengangguran di DKI pada 2018. OK OCE sendiri diluncurkan sejak Februari 2018 ketika Sandi masih menjabat Wakil Gubernur DKI.
"Di Jakarta OK OCE menurunkan pengangguran sebanyak 20 ribu pada 2018. Saya akan membawa OK OCE ke tingkat nasional jika bersama Prabowo terpilih sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024," ujar Sandiaga.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Amin, Rosan Roeslani, mengkritik gagasan Sandi yang ingin membawa program OK OCE ke level nasional."Terbukti tidak berjalan mulus di Ibu Kota, ya tidak layak diangkat ke level nasional. Katanya OK OCE sukses, tetapi server down," kata Rosan. (Put/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved