Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Penataan Jaringan Transportasi Umum Mendesak

MI
14/3/2019 09:20
Penataan Jaringan Transportasi Umum Mendesak
(ANTARA/Aprillio Akbar)

Belum luasnya jaringan transportasi umum di Jakarta dan daerah penyangga di sekitarnya menyebabkan masyarakat masih fokus pada kendaraan pribadi dalam bermobilitas. Kondisi ini menyebabkan angka pengguna transportasi umum masih rendah bahkan lebih rendah daripada 20 tahun lalu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, berdasarkan data tahun 1998, sebanyak 48% penduduk Jakarta menggunakan kendaraan umum. Namun, saat ini atau sekitar 20 tahun kemudian, pengguna kendaraan umum justru turun menjadi 23%. "Jadi dulu, setengah penduduk (DKI Jakarta) menggunakan kendaraan umum, sekarang tinggal seperempatnya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, kemarin.

Anies menegaskan negara tidak boleh mendiamkan kondisi ini terjadi berlarut-larut. Menurut eks mendikbud itu, pemerintah harus bisa menghadirkan fasilitas agar warga DKI beralih menggunakan transportasi umum.

Belum luasnya jaringan transportasi juga membuat banyak warga Jakarta harus menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju titik angkutan massal terdekat. Untuk itu, tegas Anies, Pemprov DKI harus membangun perluasan jaringan angkutan umum hingga sedekat mungkin dengan permukiman warga.

"Karena itu, pemprov harus membangun jaringan transportasi yang dapat menjangkau semua wilayah. Kalau dengan kondisi seperti sekarang, ya berpindah menggunakan transportasi umum masih repot. Jarak dari rumah ke kendaraan umum masih jauh," kata lanjut Anies.

Baca Juga : Anies: Perluasan Jaringan Transportasi Wajib Dibuat

Dia mengatakan jaringan transportasi umum yang dibuat harus mendukung angkutan massal yang sudah ada dan yang akan dikembangkan oleh Pemprov DKI.

Melalui sistem integrasi antara angkutan umum bus kecil, bus sedang, bus besar, hingga angkutan massal itu warga diyakini akan meninggalkan kendaraan di rumah dan sepenuhnya menggunakan angkutan umum.

"Di dalam sistem transportasi terintegrasi yang sedang kita bangun, kita akan membangun sehingga transportasi umum bisa menjangkau sampai 500 meter dari tempat tinggal warga dan 500 meter dari tempat tujuan. Jadi, warga bisa berangkat dari mana saja, ke mana saja," tegasnya.

Namun demikian, Anies belum mau banyak berbicara terkait target integrasi angkutan umum serta penataan ruang hingga 10 tahun ke depan. Saat ini ia fokus pada pemenuhan integrasi angkutan bus kecil, bus sedang, dan bus besar melalui PT Transjakarta.

Dia mengatakan hingga 2020 sebanyak 7.015 angkutan umum yang terdiri dari 4.180 bus kecil, 1.025 bus sedang, dan 1.510 bus besar, serta 26 unit layanan Transjakarta Care ditargetkan akan terintegrasi.

Sementara angkanya pada 2019 baru mencapai 3.565 angkutan umum dengan rincian 1.510 bus besar, 614 bus sedang, dan 1.441 bus kecil. (Put/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya