Warga Minta Tarif MRT tidak Lebih dari Rp10.000

MI
13/3/2019 09:25
Warga Minta Tarif MRT tidak Lebih dari Rp10.000
(Photo by BAY ISMOYO / AFP)((Photo by BAY ISMOYO / AFP))

WARGA DKI Jakarta berharap besaran tarif bersubsidi mo-da raya terpadu (MRT) Jakarta tak lebih dari Rp10.000.

Hal itu diungkapkan sejumlah warga yang ikut dalam hari pertama uji coba publik MRT, kemarin. Alasan mereka, nominal tarif itu sudah pas dengan daya beli dan kemampuan warga Ibu Kota saat ini.

Robinson Sinaga, 32, warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang sehari-harinya bekerja di kawasan Sudirman City, mengaku terkesan saat ikut menaiki transportasi publik yang modern dan canggih tersebut. Namun, ia tetap keberatan jika ongkosnya lebih dari Rp10.000.

"Kalau tarif MRT sampai di atas Rp10 ribu, wah terlalu berat buat kami yang hanya pekerja dengan upah sesuai UMP DKI. Dengan upah enggak sampai Rp4 juta, kami masih harus bayar kontrakan rumah tiap bulan, ditambah lagi biaya hidup keluarga sehari-hari," ungkap Robinson.

Saat menikmati perjalanan uji coba MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia, Robinson tak henti berdecak kagum. Selain waktu tempuh yang luar biasa singkat, hanya 30 menit ketimbang biasanya mencapai 2 jam, fasi-litas MRT dan stasiunnya pun sekelas stasiun modern yang ada di luar negeri.

"Ini saya jadi kepagian tiba di kantor," candanya.

"Tapi, soal tarif, jangan mahal-mahal lah. Tarif Rp10.000 itu masih terjangkau, pas dengan ukuran kantong kami," harapnya.

Senada dengannya, Hendry, 42, berharap tarif MRT dapat terjangkau seluruh level pekerja yang ada di DKI. Ia bahkan mengusulkan agar tarifnya dapat lebih rendah lagi daripada Rp10.000.

"Tarif Rp8.500 sampai Rp10.000, saya kira masih wajar dan terjangkau. Tujuannya untuk menaikkan animo masyarakat naik kendaraan umum, sekaligus terjangkau dengan daya beli masyarakat," ucapnya.

Rapat batal

Di kesempatan berbeda, rapat pembahasan tarif MRT dan LRT yang sedianya akan digelar dalam rapat gabungan Komisi B dan C DPRD DKI kemarin batal dilakukan. Rapat batal karena pembahasan di internal tiap komisi belum rampung.

Baca Juga: Masyarakat Dukung Usulan Pemprov DKI Tarif MRT Rp10 Ribu

"Rapat di tiap komisi saja belum tuntas. Karena sebelum diumumkan tarif MRT itu, Pemprov DKI wajib konsultasi dulu ke DPRD DKI," ujar Sekretaris Komisi C DPRD DKI, James Arifin Sianipar, di Gedung DPRD DKI.

Rapat penetapan tarif MRT dan LRT pekan lalu terhenti karena DPRD DKI menganggap subsidi yang diajukan PT MRT dan PT LRT terlalu tinggi. Wacana tarif yang diusulkan Rp8.500-Rp12.000 untuk MRT dan Rp6.000-Rp10.800 untuk LRT. (Ssr/*/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya