Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menganggarkan belanja tak terduga (BTT) di APBD 2019 sebesar Rp9,4 miliar. Belanja khusus itu dilakukan untuk penanganan drainase dan rusaknya jalan di Kota Depok, termasuk untuk penanganan kebencanaan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kota Depok Supian Suri menjelaskan anggaran penanganan drainase diusulkan ke Badan Keuangan Daerah (BKD) sehingga masalah banjir dan genangan akibat kondisi drainase yang kurang baik bisa teratasi.
"Kita usulkan BTT mendahului APBD Rp9,4 miliar yang diambil dari anggaran dinas terkait. Karena itu, kerusakan drainase, jalan, dan turap longsor tetap bisa ditangani secepatnya, " kata Supian kepada Media Indonesia, kemarin.
Penegasan itu dilontarkan Supian terkait banjir dan turap longsor di Kota Depok beberapa pekan terakhir. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok itu menjelaskan pemicu terjadinya genangan, banjir, dan turap longsor di Kota Depok karena banyak drainase tak berfungsi karena tertimbun sampah dan lumpur.
Kondisi itu terjadi karena pertumbuhan kota yang cukup pesat sehingga alih fungsi lahan meningkat dan berdampak pada berkurangnya daerah resapan. " Akibatnya, ketika debit air naik, limpahan air drainase naik ke permukaan jalan, " ujarnya.
"Pengadaan aspal untuk menambal jalan berlubang serta drainase yang tidak berfungsi dan longsor tanah dimungkinkan dengan anggaran mendahului APBD karena termasuk kegiatan perawatan, kegiatan yang rutin, dan kegiatan yang harus terus-menerus dilakukan," paparnya.
Baca Juga: Setengah Kuota Uji Coba Publik MRT sudah Terisi
Supian menegaskan, dalam aturan pemerintah bisa mengeluarkan BTT jika ada kebutuhan yang mendesak. Supian mencontohkan, ketika ada kawasan yang tertimpa bencana sampai akses warga terputus, dinas terkait bisa langsung menggunakan BTT itu untuk penanganan akses yang terputus.
"Sudah kami sosialisasikan ke bidang-bidang dan seksi-seksi di Dinas PUPR, Rabu (6/3). Kami juga beri bimbingan teknis dalam pengelolaan BTT di Dinas PUPR itu," terangnya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Depok beberapa pekan belakangan ini, sambungnya, berdampak buruk terhadap kondisi drainase. Buruknya saluran air telah menyebabkan banjir dan longsor turap.
Ia mengatakan, di Kota Depok sedikitnya terdapat 29 titik drainase tidak berfungsi dengan secara optimal akibat tersumbat sampah dan lumpur. Penyumbatan itu, menurut dia, bisa memicu terjadinya banjir di jalan kota, seperti Jalan Koperasi Serba Usaha (KSU) Sukmajaya, Jalan Insinyur Haji Juanda, Jalan Taman Duta, Jalan Komjen M Yasin, Kelapadua, Jalan Radar AURI, Jalan Margonda, Jalan Transyogi, serta Jalan Jambore, Kelurahan Harjamukti. (KG/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved