Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sebagian Waduk Pluit Dangkal, Tanaman Eceng Gondok Sulit Dibersih

Ferdian Ananda Majni
15/2/2019 21:08
Sebagian Waduk Pluit Dangkal, Tanaman Eceng Gondok Sulit Dibersih
(MI/PIUS ERLANGGA)

DANGKALNYA sebagian Waduk Pluit mengakibatkan pembersihan yang dilakukan petugas UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta tidak berjalan optimal.

Pasalnya, tanaman yang berpotensi menjadi hama itu tumbuh dan berkembang di bagian pintu air waduk tersebut.

Salah seorang petugas UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Sukendra mengatakan setiap hari ada 6 petugas yang bergantian melakukan pengerukan sampah di Waduk Pluit.

 Bahkan, tidak jarang sampah yang diangkut mencapai puluhan ton dan diangkut hingga 10 truk.

"Jangankan Eceng Gondok yang selalu tumbuh tiap dibersihkan, sampah dari masyarakat juga banyak di buang di sini," kata Sukendra.

Baca juga : Alat Peraga Kampanye Bikin Kumuh Jakarta

Sukendra mengeluhkan, sebagian waduk yang masih dangkal. Sehingga upaya membersihkan secara menyeluruh waduk seluas 80 hektare itu terkendala.

Apalagi sisi waduk yang berada tepat di depan SMK Negeri 56 Penjaringan, Kota Jakarta Utara, mengalami pendangkalan.

"Di sini dalam makanya mudah dibersihkan, kalau di sana dangkal sudah dibersihkan, palingan nunggu air pasang," lanjutnya.

Namun apabila dilakukan pengerukan tentunya mereka bisa bekerja secara maksimal. Sukendra menyebut, untuk pengerukan itu menjadi tanggung jawab Dinas Tata Air Jakarta.

"Belum pernah dikeruk itu, dulu kan cuma di sebelah sini," kata Firman, petugas lainnya.

Di pinggir waduk terdapat posko istirahat petugas UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, tepatnya di depan Polsek Penjaringan, begitu juga ada 2 unit eskavator yang tidak beroperasi berlabuh di sana. Sedangkan dua lainnya masih berada di tengah Waduk.

Salah seorang warga, yang mengunjungi Taman Waduk Pluit, Yayuk mengaku, terkadang aroma tak sedap masih tercium dari waduk. Kondisi itu, dialaminya ketika ada hembusan angin kencang dari waduk ke daratan.

"Kadang-kadang masih ada aroma tak sedap ya, bau busuk sampah," sebut Yayuk.

Sejak Waduk Pluit direvitalisasi dan dibangunnya taman yang asri. Dia bersama keluarga kerap mengunjungi taman waduk Pluit di akhir pekan atau sore hari.

"Kalau sore suka ngumpul sama anak-anak di sini, biasanya pagi hari juga kita jogging," jelasnya.

Pantauan Media Indonesia, Jumat (15/2) pemandangan Waduk Pluit dari arah taman memang memperlihatkan parorama yang unik dan indah. Pasalnya, dari atas permukaan air waduk memantulkan arakan awan dan gedung-gedung tinggi. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik