Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jalur Khusus Bus di Tol Jauh Lebih Urgen

MI
03/2/2019 07:15
Jalur Khusus Bus di Tol Jauh Lebih Urgen
Pengamat Bidang Transportasi Universitas Kristen Soegioranoto (Unika) Semarang Djoko Setijowarno(MI/Achmad Safuan )

PENGAMAT transportasi yang juga dosen teknik sipil di Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengusulkan wacana jalur khusus bus di tol jauh lebih digaungkan ketimbang usulan dibolehkannya sepeda motor masuk tol.

Selain lebih mudah penerapannya, jalur khusus bus itu juga sejalan dengan program pemerintah yang tengah mengampanyekan penggunaan angkutan umum.

“Saya kira itu jauh lebih bijak jika ada rencana memberikan fasilitas infrastruktur kepada rakyat. Berikan kepada pengguna bus yang sifatnya massal. Hal itu lebih baik dari sepeda motor, lebih memberi kenyamanan kepada pengguna angkutan umum,” tandasnya, kemarin.

Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengusulkan agar pemerintah mulai mewacanakan perizinan penggunaan tol oleh pengguna sepeda motor. Menurut dia, pengendara sepeda motor punya hak yang sama dengan pengendara mobil atas jalan bebas hambatan tersebut.

Namun, menurut Djoko, berkembangnya wacana diboleh­kannya sepeda motor masuk tol itu lebih ke aspek keadilan dalam pemanfaatan infrastruktur, tanpa memperhatikan aspek lain yang melingkupinya.

“Ada benarnya juga pemikiran bahwa tol itu milik seluruh lapisan masyarakat, termasuk pengguna sepeda motor. Aturan perundangan juga tak melarangnya. Namun, bagaimana dengan faktor keselamatannya? Bagaimana pula dengan persyaratan dibuatnya jalur khusus, mudahkah pembuatannya?” tanya Djoko.

“Ini perlu kajian lebih jauh. Sementara dikaji, lebih baik tol yang ada sekarang dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan orang banyak, misalnya dibuatkan jalur khusus bus itu tadi,” imbuhnya.

Dengan adanya jalur khusus bus itu, sambung Djoko, waktu tempuh masyarakat dari rumah ke tempat aktivitas akan lebih singkat.

“Ketimbang bawa kendaraan pribadi yang bakal kena macet, masyarakat akan pilih naik bus,” tegasnya.

Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menambahkan tol yang ada saat ini, selain di Bali dan Suramadu, tak mungkin lagi dibuatkan jalur khusus buat sepeda motor.

Jika nanti pemerintah pada akhirnya membolehkan sepeda motor masuk tol, pemerintah harus membangun tol baru yang memang khusus diperuntukkan buat sepeda motor.

“Saya rasa tidak mungkin kalau lajur buat mobil di tol dikurangi untuk kemudian dialihkan buat sepeda motor. Nantinya justru akan terjadi penumpukan kendaraan. Tol bukan lagi jalan bebas hambatan,” ujar Herry.

Ia kembali menegaskan sepeda motor bisa saja masuk ke tol jika sudah ada jalan khusus yang dibangun. “Bukan tidak bisa. Namun, kalau sudah ada jalan khusus, itu sah saja karena aturannya membolehkan.” (*/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya