Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
WALI Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan apresiasinya terhadap kesigapan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis ganja sebanyak 1,5 ton di Bogor.
Pada Rabu (30/1) malam, BNN mengungkap kasus peredaran ganja dengan berhasil menangkap pelaku dan barang bukti ganja seberat 1,5 ton di dalam kendaraan minibus dan truk di Jalan Loader, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Pengungkapan dan penangkapan dipimpin Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari.
Bima Arya yang mendapatkan informasi terkait itu, langsung mendatangi lokasi penangkapan. Dirinya mengaku terkejut saat melihat barang bukti narkotika jenis ganja sebanyak itu.
Keterkejutannya pun bertambah ketika dirinya mengetahui dua pelaku berasal dari Bogor, tepatnya warga Ciapus, Kabupaten Bogor. Bahkan Bima Arya sempat berbicara dengan dua orang pelaku yang masing-masing berinisial I dan B.
“Memalukan Bogor, kalian. Kamu tahu ini hukumannya itu hukuman mati?” ujar Bima kepada tersangka.
Baca juga: Peredaran 1,5 Ton Ganja asal Aceh Digagalkan BNN di Bogor
B mengaku melakukan pekerjaan sebagai kurir ganja itu lantaran tergiur upah yang ditawarkan.
“Saya dapat Rp50 ribu per satu kilo ganja yang dibawa. Saya pernah dipenjara juga karena kasus pemakai ganja,” kata B.
Bima Arya pun memberikan apresiasi kepada BNN atas penangkapan tersebut karena mampu menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika.
“Ketika ada informasi tadi terdapat jumlah yang cukup signifikan, ini sangat mengejutkan ya. Tapi saya berterima kasih dan mengapresiasi kepada teman-teman BNN yang luar biasa bekerja keras. Karena bagaimanapun narkoba ini sangat merusak generasi muda,” ungkap Bima.
Dengan adanya kasus tersebut dan mengetahui pelakunya adalah warga Bogor, Bima akan berkoordinasi denfan Kapolresta Bogor Kota dan unsur muspida (musyawarah pimpinan daerah) lainnya.
Pihaknya akan menelusuri kasus tersebut, untuk memastikan bahwa di Kota Bogor, tidak akan menjadi tempat yang nyaman lagi bagi para pengedar narkoba.
“Tadi saya cek memang ada warga Bogor di sini. Kita akan telusuri semua, kita akan koordinasikan dengan BNN dan kepolisian semua. Kalau ada jaringan di Bogor, tentunya harus kita usut semuanya,” jelasnya.
Adanya peristiwa itu, menurut Bima, menjadi peringatan juga bagi masyarakat Bogor untuk menggiatkan sistem keamanan lingkungan di wilayahnya masing-masing.
“Seperti arahan saya bersama Pak Kapolres dan Pak Dandim beberapa minggu lalu agar warga semua waspada. Ada mobil parkir di tempat sepi, ada pergerakan orang tidak dikenal yang mencurigakan, langsung berkoordinasi. Pos Siskamling juga harus semuanya berfungsi untuk tempat koordinasi mengantisipasi apabila ada hal-hal yang mencurigakan, tidak hanya narkotika,” pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved