Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERWAKILAN warga Sentul City, Jawa Barat, Deni Erliana, mengatakan, berdasarkan hitungan klaster perumahan ada seribuan lebih rumah yang belum mendapatkan sertifikat kepemilikan dari PT Sentul City Tbk. Bahkan, kondisi ini menjadi polemik selama bertahun-tahun karena manajemen tidak kunjung melakukan serah terima rumah tersebut.
"Mereka yang membeli rumah itu beragam tahunnya, semuanya belum menerima sertifikat. Ada juga yang menerima sertifikat tetapi tidak memiliki IMB," kata Deni, di gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/1).
Deni menjelaskan, perwakilan warga juga telah mengunjungi Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Kota Bogor untuk mempertanyakan kejelasan status tanah di perumahan Sentul City tersebut.
"BPN mengaku ini tidak ada hubungannya dengan mereka, karena ini urusan warga dan pengembang Sentul City. Saya rasa ini upaya lepas tangan BPN, karena ada pembangunan tapi BPN tidak mau tahu ada sertifikat atau tidak," jelasnya.
Baca juga: Tak Kunjung Dapat Sertifikat, Warga Sentul City Mengadu ke Ombudsman
Deni mengaku, Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang dilakukan PT Sentul City dengan pembeli di bawah tangan atau tidak tercatat secara notariat
"Nah di PPJB itu sudah ada PPN, saya yakin PPN tidak pernah disetor langsung pihak Sentul City karena tidak Notariat, bagaimana mereka menyetornya," sebutnya.
Kemudian ada sebagian warga yang telah membayar PPHTB diawal. Namun, Deni ragu terhadap penyetoran uang yang dilakukan pengembang Sentul City tersebut.
"Padahal jika menurut UU PPAT ketika BPJB tidak notariat dan berhubungan dengan hukum tentunya akan kalah, karena itu tidak diakui oleh negara," paparnya.
Deni menambahkan, banyak persoalan dengan kondisi yang beragam yang dialami warga Perumahan Sentul City. Oleh karena itu, mereka meminta perhatian otoritas terkait guna mengusut polemik yang terjadi antarwarga Sentul City dan warga perumahan setempat.
"Artinya bahwa korban dari kecurangan Sentul City itu sudah sangat banyak, tetapi kenapa kelihatannya Sentul City kaya superman saja, masih bebas ke sana-kemari dan BPN juga lepas tanggung jawab," pungkasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved