GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat berharap besar dengan berdirinya PT TransJakarta. Dia menjelaskan awal perubahan Transjakarta dari Unit Pelayanan Terpadu TransJakarta menjadi bentuk Perusahaan Terbuka atas dasar pertimbangan kewenangan.
Ahok pun mantap mengubah UPT menjadi PT seiring ditemukannya kasus korupsi pengadaan bus TransJakarta asal Tiongkok tahun 2013. Saat itu, Mantan Kepala Dinas Perhubunga DKI Udar Pristono pun menjadi terpidana kasus tersebut.
"Nah sejak itu saya bikin pake PT supaya lebih fleksibel (kewenangannya)," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/1).
Namun, gayung tak bersambut. Setelah pengubahan UPT menjadi PT tak ada perubahan signifikan pada kinerja PT TransJakarta. Armada bus TransJakarta masih tak mencukupi di bawah kepemimpinan Kosasih. "Kamu liat saja, bus ada nambah berapa?," ungkap Ahok.
Padahal, harapan Ahok, PT TransJakarta bisa mengkalkulasi kelemahan dan kelebihan bus TransJakarta. Terlebih TransJakarta harusnya mampu memecahkan fenomena masyarakat lebih memilih memakai kendaraan pribadi dan angkutan umum lainnya.
"Padahal harusnya kita ciptakan ada transportasi Jakarta yang baik. Kita enggak membuat anda (swasta) bersaing sampai bangkrut. Saya akan tawarin anda ikut saya gitu loh," ungkap Ahok.
Namun, setelah 2 tahun terbentuk, PT TransJakarta masih kurang maksimal di bawah kepemimpinan Antonius Kosasih. Akhirnya, Ahok pun berencaba untuk menggeser Kosasih dan menunjuk Budi Waliono menjadi Dirut TransJakarta yang baru. (Q-1)