Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ada Preman di Tanah Abang

Putri Anisa Yuliani putri
18/1/2019 14:01
Ada Preman di Tanah Abang
(Metro TV)

MATAHARI belum terlalu tinggi saat puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Tanah Abang memulai kerja mereka, kemarin. Satu mobil patroli dan satu truk beriringan memasuki Jalan Jatibaru, tepat di bawah jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang.

Seperti hari-hari sebelumnya, mereka menyasar para pedagang kaki lima yang masih bandel berjualan di trotoar dan badan jalan. Satu per satu barang dagangan dan alat yang digunakan untuk memajang dagangan diangkut ke atas truk.

Saat truk berjalan, sejumlah pria mengikuti di belakangnya. Kondisi memanas setelah banyak teriakan membakar emosi mereka. Batu dan besi pun melayang ke arah truk dan petugas satpol.

"Kericuhan ini dipicu oleh preman yang tidak senang karena pendapatan mereka terusik operasi petugas. Sejak Desember, operasi sudah dilakukan dan tidak ada resistensi seperti sekarang ini," ujar Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi, di lokasi kejadian.

Penertiban, lanjutnya, dilakukan terhadap PKL yang berdagang di trotoar dan menyerobot badan jalan. Sasaran penertiban ialah PKL di Jalan Jatibaru, dari Stasiun Tanah Abang hingga depan Pasar Blok G.

Irwandi menduga para PKL di area ini merupakan pendatang baru, yang mengincar lahan kosong. PKL lama sudah dipindahkan ke jembatan penyeberangan multiguna yang dibangun Pemprov DKI.

"Yang melawan petugas itu jelas-jelas preman. PKL-nya memilih kabur untuk menyelamatkan barang dagangan karena takut diangkut petugas," tandasnya.

Dia mengaku tidak akan menghentikan operasi, selama PKL nekat terus berdagang di Jalan Jatibaru. "Cooling down dulu boleh. Namun, kami akan bekerja lagi karena pemerintah tidak akan kalah dari preman."

Peresmian diundur
Ditemui di lokasi berbeda, Gubernur Anies Baswedan kembali memperlihatkan keberpihakannya kepada para PKL. "Kericuhan timbul karena kurangnya kios bagi PKL. Jumlah kios yang disediakan di skybridge Tanah Abang terbatas," ujarnya.

Namun, Anies berkilah jumlah kios di jembatan itu merupakan kesepakatan bersama pihaknya dengan Ombudsman. "Itu sudah kesepakatan. Jangan merusaknya."

JPM Tanah Abang sudah mulai digunakan untuk menampung PKL pada 7 Desember tahun lalu. Ada 446 kios yang ditempati para PKL pindahan dari Jalan Jatibaru.

Setelah naik ke jembatan, lapak lama mereka ternyata sudah ditempati lagi oleh PKL baru. Keadaan itulah yang kemudian disikapi Satpol PP untuk terus menggelar operasi penertiban.

Lebih jauh Anies mengungkapkan, meski sudah beroperasi, JPM Tanah Abang belum diresmikan. Meski sudah direncanakan, waktu peresmian terpaksa diundur lagi karena pecahnya kericuhan. "Tunggu persoalan ini tenang dulu. Ini persoalan yang mendadak muncul," jelasnya.

Peresmian, tandasnya, akan dibicarakan lebih lanjut jika permasalahan yang timbul akibat kericuhan telah selesai ditangani. "Jadi, saat ini saya ingin suasana dibuat kondusif, lebih tenang, nanti baru kita bicara peresmian," ujarnya.

Anies sepakat kericuhan di Tanah Abang sudah masuk ranah hukum sehingga harus diselesaikan oleh pihak kepolisian. (Ata/Ssr/J-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya