Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Buta Komputer Mundur dari Jabatan

30/3/2015 00:00
Buta Komputer Mundur dari Jabatan
(Dok.MI)
KEPALA Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur, Samah Ari, gemetar ketika Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (DPP) DKI Jakarta Nandar Sunandar tiba-tiba muncul di TPU itu pada Jumat (27/3) lalu. Ia tidak menduga atasannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempatnya bertugas.

Setelah berbincang, orang nomor satu di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI itu melangkah ke meja komputer di sudut ruang kerja kepala TPU. "Buka komputernya, saya mau lihat dan ngecek data jumlah warga DKI dan sekitar yang dimakamkan di TPU Pondok Rangon," kata Nandar kepada Samah, mengawali sidak di TPU Tipe A tersebut.

Bukannya melakukan perintah atasannya, Samah justru meninggalkan ruangan setengah berlari. Saat melihat Samah ngacir, Nandar dan rombongan dengan mimik heran akhirnya hanya diam.

Ternyata Samah pergi untuk memanggil anak buah yang selama ini ia percaya mengakses data pemakaman di komputer. Sayangnya, sang anak buah hari itu tidak masuk kerja lantaran sakit.

Ketika kembali ke ruangan, laki-laki berumur 54 tahun tersebut hanya berdiri. Wajahnya bercucuran keringat. Baju seragam PNS yang dikenakannya juga basah. Atas bantuan salah satu staf TPU, Purwanto, komputer akhirnya bisa dioperasikan. Purwanto pula yang menjelaskan isi datanya.

Di penghujung sidak, Nandar mengingatkan Samah untuk rutin buka komputer.

"Data persediaan makam baru, tumpang, retribusi, izin penggunaaan tanah petak makam, dan jumlah jenazah yang dimakamkan di TPU ini harus ada di komputer agar dapat diakses masyarakat," katanya.

Perkara tidak mampu mengoperasikan komputer itu ternyata telah lama membuat Samah memilih mengundurkan diri dari jabatan Kepala TPU.

Menurut PNS yang memulai karier sebagai petugas gali liang lahat sejak 1980 itu, permohonan menanggalkan jabatan telah ia ajukan Februari lalu dan ia minta dipindahkan sebagai staf di TPU Prumpung, Jatinegara.

"SK (pemindahan) sudah turun. Mulai 1 April saya pindah ke TPU Tipe C yang tak ada jaringan internetnya, TPU Prumpung. Karena tak bisa (pakai) komputer, lebih baik saya mundur daripada malu-maluin," tutur lulusan SD itu. (Kisar Rajaguguk/J-2)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya