Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

DVI Butuh Waktu Panjang Identifikasi Korban Lion Air

M Taufan SP Bustan
04/11/2018 16:35
DVI Butuh Waktu Panjang Identifikasi Korban Lion Air
(ANTARA)

TIM Disaster Victim Investigation (DVI) Polri masih melakukan identifikasi terhadap sejumlah korban pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di Tanjung Karawang, Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Hingga saat ini, tim DVI yang fokus melakukan identifikasi di RS Polri telah menerima 105 kantong berisi potongan tubuh korban. Dari jumlah itu, tujuh potongan tubuh korban telah teridentifikasi.

Mereka ialah Endang Sri Bagusnita, 20, Wahyu Susilo, 31, Fauzan Azima, 25, Candra Kirana, 29, Monni, 41, Hizkia Jorry Saroinsong, 23, dan Jannatun Cintya Dewi, 24.

Ketujuh korban ini berhasil teridentifikasi atas bantuan rekam sidik jari dan medis.

Sedangkan proses identifikasi sejumlah potongan tubuh korban lainnya ditarget membutuhkan waktu panjang menyusul potongan utuh dari tubuh korban minim ditemukan oleh tim penyelamat di tempat pesawat nahas itu jatuh.

Wakil Kepala RS Polri, Kombes Pol Hariyanto, menyebutkan, sampai hari ini, 105 potongan tubuh korban masih diidentifikasi yang dimulai dengan tes DNA.

Proses itu, lanjutnya, dilakukan sebagai salah satu prosedur yang digunakan untuk mengetahui informasi genetika dari korban sehingga bisa teridentifikasi.

"Prosesnya ambil sidik jari, data gigi, dan data pendukung lainnya," terang Hariyanto di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11).

Dia menambahkan, tim DVI memiliki target waktu untuk menyelesaikan tes DNA. Namun bisa saja target itu melenceng dan membutuhkan waktu lebih panjang tergantung kondisi jenazah yang diterima di RS Polri.

"Targetnya empat sampai lima hari. Bisa bertambang tergantung kondisi jenazahnya. Kalau ditemukan utuh bisa lebih cepat," tandas Hariyanto.

Sebagaimana diberitakan, pesawat tipe Boeing 737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat milik Lion Air Group itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat yang berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB. Namun, belum sampai di tujuan, serpihan pesawat itu ditemukan jatuh di Tanjung Karawang.

Sebanyak 188 orang total penumpang dalam pesawat tersebut dengan rinciannya 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi. Selanjutnya, dua orang pilot serta lima awak kabin. Sejumlah penumpang tersebut dilaporkan meninggal dunia. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya