Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Basarnas Berduka atas Meninggalnya Pahlawan Kemanusiaan

Ferdian Ananda Majni
03/11/2018 13:50
Basarnas Berduka atas Meninggalnya Pahlawan Kemanusiaan
(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KEPALA Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Muhammad Syaugi, menyampaikan duka kepada seorang penyelam, anggota tim pencari korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dia dikabarkan meninggal dunia saat bertugas Jumat (2/11) kemarin.

"Saya sebagai Kepala Basarnas, turut berduka sedalam dalamnya atas gugurnya tim relawan. Saya apresiasi tinggi kepada almarhum, almarhum kualitasnya tinggi, militan, senior, jam selamnya cukup tinggi, tapi tuhan menghendakinya," katanya di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).

Ia menjelaskan kemarin sore, ada dua relawan yang turun ke dasar untuk mencari serpihan pesawat. Namun kemudian salah satu relawan tidak menyadari tidak melihat rekannya.

"Ketika naik ke permukaan ternyata sudah ditemukan pingsan oleh tim Basarnas, kita punya dokter untuk menangani, kemudian dikompresi, kita bawa tadi malam cepatnya ke RSUD Koja," sebutnya.

Ia menambahkan, hari ini almarhum sudah dimakamkan di Surabaya. Oleh karena itu, Syaugi menyampaikan duka cita yang sedalam dalamnya atas gugurnya pahlawan kemanusiaan tersebut.

 

Baca juga: Jenazah Korban Lion Air JT610 Tiba di Palembang

 

Sebelumnya, dilaporkan Syachrul Anto, anggota Indonesia Diver Rescue Team meninggal dunia saat melakukan penyelaman mencari badan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Leader Indonesia Rescue Diver Team, Bayu wardoyo mengatakan salah seorang anggotanya gugur saat melakukan pencarian pesawat di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Iya benar, meninggal dunia saat melakukan penyelaman," kata Bayu.

Bayu menjelaskan, Syachrul dievakuasi sekitar pukul 21.30 WIB ke Dermaga JICT 1 mengunakan kapal pertamina victory,

"Karena fasilitas victory kan lengkap. Kemarin daripada makan waktu kita pakai victory ke JICT," sebutnya.

Selanjutnya, dilarikan ke RSUD Koja, tetapi nyawanya tidak tertolong. Kata Bayu, dalam perjalanan kondisi kritis, tidak ada deyut nadi dan tidak merespon.

"Dia dinyatakan meninggalnya pukul berapa tepatnya kita nggak ada data," lanjutnya.

Meski demikian, Bayu belum mengetahui seperti apa pasti kronologi meninggalnya Syachrul. Oleh karena itu, ia memastikan akan ada investigasi nantinya.

"Posisinya yang saya tahu lagi menyelam, tapi pastinya saya belum bisa kasih tau karena kita kan perlu investigasi," terangnya.

Ia menambahkan, pihaknya di bawah koordinasi Basarnas sehingga seluruh proses pemeriksaan, pemulangan jenazah ke kampung halaman dikendalikan Basarnas.

"Kita bukan orang yg mengajukan diri, jadi yang ngurus semuanya ini Basarnas mulai dari dibawa ke RS koja sampai ke kampung halamannya," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya