Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Sering Terendam, 8 Blad Unit Kristen TPU Tanah Kusir Ditinggikan

Ferdian Ananda Majni
04/10/2018 19:45
Sering Terendam, 8 Blad Unit Kristen TPU Tanah Kusir Ditinggikan
(Dok. MI/Arya Manggala)

KEPALA Bidang Pemakaman Dinas Kehutanan DKI Jakarta Siti Hasni mengatakan pihaknya melakukan peninggian level makam, khususnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU). Pasalnya, lokasi delapan blad yang akan dilakukan pengurukan sering terendam air ketika musim hujan tiba.

"Insya Allah kita akan keluar dari permasalahan itu, supaya makam-makam itu agak tinggi. Agar keluarga lebih nyaman saat ziarah," kata Siti, Kamis (4/10), saat melakukan sosialisasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Proses pengurukan makam itu direncanakan dimulai dari sisi utara, yakni unit Kristen blad 93, 94, 95, 87, 86, 85, dan 100. Menurut Siti, perkiraan jumlah makam mencapai 200 hingga 400 makam per blad tersebut.

"Lokasi itu selalu terendam dan baru sekarang kita bisa merealisasikannya. Minggu depan kita mulai pengerjaannya," sebutnya.

Proses pengerukan terkesan terburu-buru, tetapi Siti mengklaim telah berkoordinasi dengan keluarga dan ahli waris. Proyek itu sekaligus merespons ketersediaan tanah merah dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan layak digunakan untuk tanah dipemakaman

"Jadi kita lakukan pengurukan sekarang karena kita dapat tanah merah. Ini menjadi solusi untuk proses peninggian makam-makam itu," paparnya.

Siti menambahkan rata-rata satu blad memiliki luas lahan hingga 300 meter. Proses peninggian setiap blad makam berbeda-beda, tergantung kebutuhan. Selain peninggian, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan penggantian nisan dan pemberian rumput.

"Level blad paling rendah itu ada sampai satu meter. Nanti akan diratakan dengan makam yang tertinggi yang tidak tergenang. Begitu juga pengantian nisan dan rumput pada makam akan dilakukan secara bertahap dengan dana APBD,” pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya