Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inspeksi Sumur Resapan dan IPAL di DKI Jangan Sekadar Basa Basi

Haufan Hasyim Salengke
09/7/2018 18:19
Inspeksi Sumur Resapan dan IPAL di DKI Jangan Sekadar Basa Basi
(Dok. MI)

PEMERINTAH DKI Jakarta mulai hari ini hingga 11 hari ke depan akan melakukan inspeksi untuk mengecek ketersediaan sumur resapan, pengolahan air tanah, dan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di kawasan-kawasan industri di Ibu Kota. Pengamat perkotaan Yayat Supriatna berharap kegiatan itu tidak sekadar inspeksi melainkan harus mengahasilkan tindak lanjut dan perbaikan di lapangan.

"Jangan sesudah inspeksi tidak ada getar getirnya lebih lanjut, tidak ada penutupan, tidak ada penyegelan. Jangan-jangan segelnya sudah dicabut," ujar Yayat kepada Media Indonesia, Senin (9/7).

Sebelumnya, dalam inspeksi penggunaan air tanah di bangunan-bangunan bertingkat di kawasan Sudirman dan Thamrin Maret lalu, Gubernur Anies Baswedan menemukan sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola gedung.

"Tindak lanjut dari inspeksi Gubernur itu apa follow up-nya? Apakah ada yang segelnya dilanjutkan, apakah ada perbaikan, apakah ada peningkatan 'pencurian' (ar tanah). Itu semua membutuhkan suatu kebijakan yang terbuka, bukan sekadar inspeksi tetapi tidak ada tindak lanjut dan perbaikannya," ia menambahkan.

Menurut Yayat, ketika kondisi kapasitas air di suatu lingkungan tidak mendukung sebaiknya ketinggian bangunan di sana juga dikendalikan, bukan malah dipaksakan terlalu tinggi atau kebutuhan airnya meningkat.

Ia mencontohkan pelanggaran lain, banyak orang yang mendirikan bangunan yang di lokasi yang tidak ada jalan, sistem drainase, dan sistem pelayanan air bersihnya. Ia menyayangkan pihak-pihak yang mendirikan bangunan tapi mengabaikan aspek dukungan sarana dan prasarana perkotaan.

"(Misalnya) Banyak orang mendirikan izin bangunan di tepi pantai, di tepi pantai nggak ada dukungan jaringan pipa air minum ke sana," kata Yayat. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya