Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Dina Himawati menegaskan, memberi makan pada hewan koleksi tidak baik. Bahkan, hewan bisa sakit.
"Bisa berdampak negatif terhadap satwa kami, seperti sakit," kata Dina kepada wartawan di lokasi, Sabtu, 16 Juni 2018.
Dina menuturkan, Taman Margasatwa Ragunan mengoleksi 2.160 hewan di mana 95 persennya termasuk hewan dilindungi. Oleh karena itu tidak bisa sembarangan orang bisa memberi makanan.
"Satwa-satwa di sini dilindungi jadi sudah kami jamin makananya, Jadi mereka sudah terjamin. Tidak perlu lagi makanan dari para pengunjung," tandas Dina.
Bila koleksi hewan di Ragunan sakit akibat ulah pengunjung, tentu dapat menggangu pelayanan. "Bila satwa di sini sakit, otomatis akan mengganggu pelayanan. Jadi makanan yang dibawa pengunjung silakan dimakan sendiri," tambah dia.
Dina mengakui, masih ada pengunjung jail yang memberi makan pada hewan koleksi. Mereka biasanya memberi makan satwa yang atraktif dan reaktif terhadap manusia.
"Biasanya di orang utan, atau yang memunculkan tingkah laku yang menarik, lucu gitu. Artinya yang daya tariknya tinggi, terutama orang utan dan gajah," beber Dina.
Untuk mengantisipasi tindakan ceroboh pengunjung, tahun ini pengelola bakal melakukan operasi tangkap tangan pada pengunjung yang memberi makan pada hewan. Mereka bakal dilaporkan ke polisi. (medcom/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved