Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Terminal Mudik Bantuan Mulai Beroperasi

Akmal Fauzi
07/6/2018 19:32
Terminal Mudik Bantuan Mulai Beroperasi
(MI/Bary Fathahilah)

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan untuk membuka terminal bantuan dalam penyelenggaraan operasi mudik Lebaran 2018.

Di Terminal Grogol, Jakarta Barat, misalnya. Terminal bantuan tersebut telah beroperasi, mulai hari ini, Kamis (7/6). Ratusan penumpang telah berdatangan ke lokasi tersebut.

Kepala Terminal Grogol Frendy Manalu menjelaskan, sebanyak 742 bus angkutan mudik disiapkan. Seluruh bus sudah dalam kondisi uji laik. Bus tersebut berasal dari terminal dan wilayah yang berbeda. Di antaranya Terminal Kalideres, daerah Kapuk, dan Poris, Tanggerang.

"Di sini kami hanya melayani pemudik menuju pulau jawa saja. Jawa Barat, seperti pengandaraan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yaitu Surabaya. Dan untuk lintas sumatera, pemberangkatan dari Terminal Kalideres," kata Frendy.

Banyak penumpang telah berdatangan ke Terminal Grogol. Meski begitu, dia menilai kalau jumlah penumpang yang datang masih sebatas normal. Lonjakan penumpang diprediksi terjadi mulai Minggu (9/6). Sebab, PNS dan pegawai swasta telah libur.

Kondisi tersebut jauh berbeda dibandingkan pada waktu yang sama tahun lalu. Lonjakan penumpang pada H-8 atau H-7 Lebaran tahun lalu mencapai 13.084 penumpang.

"Situasinya berbeda dibandingkan tahun lalu. Libur yang berbeda dan lebih panjang merupakan salah satu faktornya. Jadi mereka tidak serentak mudik ke kampung halamannya," ucap dia.

Meski begitu, posko kesehatan dan pemeriksaan kendaraan telah didirikan. Puluhan petugas gabungan, seperti polisi, dishub, TNI dan pramuka diterjunkan. Mereka berjaga bergantian selama 24 jam.

Petugas berpakaian preman pun diterjunkan. Mereka bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh penumpang dengan lebih intens. Jika terlihat ada yang mencurigakan, pemeriksaan pun akan dilakukan.

"Di sini belum terpasang kamera CCTV, jadi pengawasan harus lebih ketat dilakukan. Himbauan agar tetap waspada pun terus kami sampaikan. Sebab, aksi kriminal sangat rawan sekali terjadi di lokasi keramaian, seperti terminal," ujarnya

Salah satu pemilik Agen Bus, Yayat, 31, mengatakan sampai saat ini, kenaikan terhadap tiket bus belum terjadi. Ke Purwokerto, misalnya. Yakni tiket bus ekonomi - bisnis seharga Rp160 ribu, atau masih sama seperti hari biasanya.

Dia menjelaskan kenaikan harga akan terjadi H-6 lebaran. Yakni kenaikan tidak lebih dari sepuluh persen. "Palingan naiknya hanya Rp15 ribu - Rp 25 ribu dari harga normal," kata Yayat. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya