Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
MEMINUM minuman keras yang dicampur dengan minuman energi termasuk obat-obatan penenang atau obat antinyeri, telah menjadi kebiasaan saat kumpul dengan tujuan mencari suasana santai.
Jonson, 37, mengungkapkan mencampur minuman beralkohol termasuk gingseng dengan obat penenang sudah lazim dilakukan oleh pemuda yang sering berkumpul untuk mencari kesenangan dengan harga murah. "Itu sudah jadi kebiasaan kalau nongkrong, kumpul begitu pengen senang-senang (mabuk) cukup modal air isi ulang, bubuk ginseng sama Tramadol dan bubuk minuman penambah energi. Jadi deh minuman memabukan diminum rame-rame," jelasnya.
Kebiasaan mencampur miras tersebut sering menimbulkan korban jiwa. Tapi hal itu tetap dilakukan meski risikonya dapat meninggal dunia. "Kalau minum itu jantung jadi berdebar. Karena ada tramadol-nya orang dibuat jadi tidur lalu tidak bangun lagi," ungkapnya.
Tramadol merupakan obat pereda rasa sakit kuat yang digunakan untuk menangani nyeri sedang hingga berat. Tramadol bekerja dengan cara memengaruhi reaksi kimia di dalam otak dan sistem syaraf yang pada akhirnya mengurangi sensasi rasa sakit.
Sementara itu Polres Metro Jakarta Timur menggerebek tiga lokasi pembuatan miras oplosan di wilayah Jakarta Timur. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Yoyon Tony Surya Putra, menerangkan ratusan bungkus dan sembilan galon miras oplosan pun disita. Sebanyak 123 bungkus miras dalam kantong plastik kiloan diamankan aparat.
"Hasil gerebek menyita miras oplosan sembilan galon isi miras siap kemas dan beberapa peralatan yang digunakan untuk mengoplos," jelasnya.
Pengungkapan tempat industri rumahan miras oplosan ini dilakukan di tiga tempat berbeda pada Selasa (3/4) dan Kamis (5/4) dini hari. Tiga orang berinisial BOT, 26, DW alias DST, 23, dan ZL,42, ditangkap dalam penggerebekan itu.
"Kepada tiga orang itu langsung kami tetapkan menjadi tersangka," ujarnya.
Menurut Yoyon, miras yang mematikan itu diramu dengan berbagai bahan lain seperti biang alkohol di atas 50% serta minuman berenergi. Namun dia belum mengetahui apakan minuman yang menewaskan belasan orang tersebut sama dengan minuman yang juga menewaskan beberapa orang di Depok, Jawa Barat.
"Saya belum tahu sama atau tidak. Tapi yang pasti yang mereka campur itu jadilah minuman racun," tandasnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved