Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Disebut Molor, Proyek LRT Dijanjikan tidak Lewati Tenggat

26/1/2018 06:52
Disebut Molor, Proyek LRT Dijanjikan tidak Lewati Tenggat
(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

PT Jakarta Propertindo selaku pelaksana proyek light rail transit (LRT) menyatakan optimistis pengerjaan fase 1 rute Kelapa Gading-Rawamangun bisa selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018 dimulai.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyebut pengerjaan proyek LRT terbilang lambat.

Tujuh bulan menjelang perhelatan itu, progres pengerjaan proyek itu sudah melampaui separuh pengerjaan.

"Menurut data per 16 Januari kemarin, progres konstruksi LRT Jakarta mencapai 56,94% sejak pertama kali dilakukan bor pile 15 Januari 2017," kata Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi di Depo LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara, kemarin.

Satya menyatakan optimistis pihaknya bisa menyelesaikan penugasan itu tepat waktu.

Pekerjaan sipil direncanakan selesai pada Januari ini.

Rolling-stock dijadwalkan akan selesai pada Februari dan akan tiba di Indonesia pada April mendatang.

Sejauh ini, kendala utama dari pengerjaan proyek LRT ialah faktor cuaca.

"Ketika cuaca jelek, ya, mobilisasi tidak mudah," kata Satya.

Alasan keterlambatan proyek itu sebelumnya juga disampaikan Wakil Gubernur.

"Pak Satya bilang ke saya 'Kita sudah ketinggalan, nih, Pak, realisasi sama rencana'. Alasannya karena cuaca, keterlambatan kerja, sedangkan target Juni-Juli harus sudah beroperasi untuk Asian Games," tutur Sandiaga di Balai Kota pada Senin (22/1).

Kepada Sandi, Satya menyampaikan rencana penambahan jumlah pekerja dan sif kerja untuk mengatasi keterlambatan.

Namun, baik Sandi maupun pihak Jakpro mengaku khawatir akan keselamatan para pekerja.

Kecelakaan gelagar

Satya mengatakan, pascaperistiwa jatuhnya box girder di lintasan koridor 1 fase 1, Kayu Putih, Jakarta Timur, butuh waktu satu bulan untuk pembangunan ulang.

Namun, menurutnya, hal itu tidak akan mengganggu jadwal pengerjaan proyek.

"Tetap on track," ujarnya.

Investigasi kasus tersebut diperkirakan membutuhkan watu dua minggu.

Investigasi itu melibatkan lima pihak, yakni Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Dinas Ketenagakerjaan DKI, Kementerian PU-Pera Bina Konstruksi, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, juga investigasi internal oleh PT Wijaya Karya dan konsultan dari Institute Teknologi Bandung (ITB). (Nic/J-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya